Perwakilan warga tiga dusun di Desa Sucen, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, mendatangi DPRD Kabupaten Magelang. Mereka menuntut perbaikan jalan rusak di desanya dan meminta agar truk tambang galian C tidak melintasi jalan itu.
Ada sekitar 25 warga yang mewakili dari Dusun Krakitan, Ngaglik dan Glagahombo, Desa Sucen, Kecamatan Salam. Mereka diterima Wakil Ketua DPRD Magelang, Soeharno dan Ketua Komisi III DPRD Magelang, Sakir.
"Tuntutan kita masih sama. Penutupan akses jalan dengan perbaikan. Tadi, soal perbaikan jalan sudah ada jawabannya (dianggarkan) Rp 3,8 miliar dan nanti akan ditambah," kata perwakilan warga, Iwan Hermawan kepada detikJateng di DPRD Magelang, Jumat (27/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang berkaitan dengan (permintaan) penutupan akses, nanti konfirmasi dulu. Kita meminta DPRD melakukan proses pengawasan itu. Jawaban hari ini, itu saja," sambungnya.
Iwan menegaskan, warga sepakat menolak jalan desa itu dilintasi truk galian C.
"Kita sepakat menolak akses truk pasir lewat, itu sudah 5 tahun. Sudah tidak perlu diulangi, negosiasine wis rampung," tandasnya.
Wakil Ketua DPRD Magelang, Soeharno mengatakan terkait dengan perbaikan jalan, pihaknya akan memperjuangkan penambahan anggaran.
"Solusi yang diminta berkaitan dengan perbaikan jalan. Alokasi untuk perbaikan jalan sudah ada anggarannya, Rp 3,4 miliar sekian. Karena untuk kepentingannya sekitar Rp 10 miliar, Badan Anggaran akan mengusahakan, walaupun tidak bisa terpenuhi dari angka itu," kata Soeharno.
Mengenai tuntutan penutupan jalan, Soeharno menyebut perlu dilakukan kajian. "Ini kan juga jalur ekonomi dan sebagainya. Kalau tutup, kira-kira perekonomian yang ada di sana, termasuk tambang dan sebagainya? Ini juga menyangkut masyarakat dan sebagainya," ujarnya.
Sebelumnya, Jumat (6/10), warga tiga dusun di Desa Sucen, Salam, Magelang, menggelar protes jalan rusak karena sering dilalui truk pengangkut galian C. Aksi itu dilakukan di Krakitan, pinggir jalan Magelang-Jogja.
Jalan yang rusak ini menghubungkan Krakitan, Kecamatan Salam, dan wilayah Kecamatan Srumbung. Warga menyebut jalan rusak itu merupakan jalur evakuasi jika terjadi erupsi Gunung Merapi.
Salah satu warga, Tholkah Mansyur, mengatakan kerusakan jalan yang paling parah panjangnya sekitar 1 km. Kemudian ada kerusakan lainnya hingga hampir 3 km.
"Warga menuntut perbaikan jalan segera. Alhamdulillah hari ini mendapatkan jawaban dari Kabupaten Magelang. Jalan ini akan diperbaiki tahun depan (Mei)," kata Mansyur, Jumat (6/10/2023).
Tuntutan warga yang kedua, penutupan jalan untuk truk pengangkut pasir. Warga mengancam akan menutup jalur tersebut dari truk pengangkut galian C.
"Soal tuntutan ini belum ada jawaban. Sementara akan kita tutup oleh masyarakat sebelum pihak yang punya kewenangan menutup jalur ini," ucap Mansyur.
(dil/apl)