Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dan Indonesia sepakat untuk membangun rumah sakit kardiologi bertaraf internasional dengan kapasitas 100 kamar berikut peralatan medis canggih yang diperlukan. Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan antara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Negara Persatuan Emirat Arab (PEA), YM Ahmed Ali Al Sayegh secara virtual, Rabu (25/10/2023).
"Alhamdulillah telah disepakati kedua pejabat terkait, dan pembangunan rumah sakit akan diselesaikan Oktober tahun depan. Soal teknis lainnya akan kami bahas lagi pekan depan," kata Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis saat berbincang melalui telepon dengan detikcom, Kamis (26/10/2023). Hal itu, dia melanjutkan, tak lepas dari hubungan baik antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).
Dari percakapan antara Menkes Budi Sadikin dan YM Ahmed Ali Al Sayegh terungkap, Solo dipilih karena kota ini dinilai sudah relatif maju. Karena itu mulai tahun depan masyarakat dari Sragen, Klaten, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, bahkan Jogja tak perlu jauh-jauh berobat ke Jakarta atau bahkan ke luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk penyakit jantung dan turunannya nantinya diharapkan bisa ditangani di rumah sakit hibah dari UEA ini," kata Husin Bagis yang fasih berbahasa Arab dan Jepang itu.
Saat ditanya nilai hibah yang diberikan UEA terkait pembangunan rumah sakit tersebut, Husin menegaskan pemerintah UEA tak pernah mau mengungkapkan. Hal serupa terjadi saat Pangeran MBZ membangun masjid di Solo, Masjid Jokowi, Gedung KBRI, dan rumah dinas dubes di Abu Dhabi. Mantan Atase Perdagangan RI di Kairo dan Tokyo itu meyakini, kualitas bangunan maupun peralatan medis yang diberikan nantinya pasti yang terbaik.
"Kalau soal nilainya berapa juta dolar, pihak UEA tak pernah mau sebut, dan kami tidak etis menanyakannya. Hanya saja sejauh ini kita bisa melihat bagaimana kualitas masjid yang dibangun untuk Solo, Masjid Jokowi, Gedung KBRI dan Rumah Dinas Dubes RI di Abu Dhabi," kata Husin Bagis yang diangkat menjadi dubes di UEA sejak pertengahan Februari 2016.
Pada 20 Juli lalu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan lahan seluas dua hektare di Solo Technopark (STP) untuk RS Jantung. Menurut Gibran, rumah sakit itu nantinya tidak hanya untuk kardiologi saja, tapi juga akan berkembang untuk pengobatan kanker.
(aku/apl)