Memasuki musim hujan, sejumlah wilayah di Kabupaten Brebes berpotensi terjadi longsor dan banjir bandang. Masyarakat yang menghuni kawasan rawan bencana diminta meningkatkan kewaspadaan.
Pada apel siaga bencana di halaman Kantor Pemkab Brebes, Kamis (26/10/2023), PJ Bupati Brebes, Urip Sihabudin menjelaskan ada beberapa wilayah yang berpotensi terjadi bencana baik longsor maupun banjir.
Wilayah selatan Kabupaten Brebes disebut berpotensi longsor karena merupakan dataran tinggi. Kondisi ini diperparah adanya kerusakan hutan yang terjadi di Brebes bagian selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di selatan Brebes, wilayah dataran tinggi sudah banyak kerusakan hutan. Ini berpotensi terjadi longsor. Masyarakat yang menghuni lereng lereng gunung untuk meningkatkan kewaspadaan," kata PJ Bupati usai apel siaga bencana.
Urip menegaskan, pihaknya juga mewanti-wanti warga setempat untuk tidak lagi melakukan alih fungsi hutan karena akan menimbulkan kerusakan hutan lindung. Menurutnya, kerusakan hutan lindung di wilayah selatan Brebes, sangat rawan menyebabkan bencana alam.
"Akibat kerusakan itu, wilayah Kecamatan Sirampog, Paguyangan, Bumiayu, Bantarkawung, dan Salem sering dilanda bencana tanah longsor dan banjir bandang. Saya minta warga yang melakukan alih fungsi hutan lindung, saya kira sudahlah diakhiri," ungkap Urip.
Adapun potensi bencana di wilayah utara Brebes ialah banjir. Banjir ini juga tidak lepas dari dampak kerusakan hutan di wilayah selatan. Sedimentasi sungai dari hulu dan hilir terjadi cepat karena hutan lindung yang sudah rusak. Sehingga bila terjadi hujan, bagian utara akan terkena banjir.
"Banjir biasanya setelah selatan diguyur hujan. Airnya akan ke utara menyebabkan banjir. Mari kita menata ulang, termasuk tidak membuang sampah di aliran sungai," sambungnya.
Untuk mengurangi resiko bencana, Urip Sihabudin menuturkan, para relawan kebencanaan sudah disiagakan menghadapi risiko yang mengintai warga Kabupaten Brebes. Mereka siap membantu warga jika terjadi bencana alam, sampai kondisi terburuk sekalipun.
"Kami relawan semuanya sudah siap menghadapi kondisi terburuk sekalipun. Tapi kami berharap bencana tidak sampai terjadi," pungkasnya.
(cln/dil)