Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (BEM UNS) Solo menyoroti masalah sanitasi dan air bersih di Kampung Gilingan, Kota Solo, yang belum terselesaikan. BEM UNS lantas mempertanyakan langkah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang memilih maju menjadi cawapres.
Keluhan BEM UNS itu diungkapkan melalui video reels di akun Instagram @bemuns, Selasa (24/10). Video yang telah disukai oleh ribuan akun itu menyuarakan keresahan warga Gilingan terkait penyediaan sanitasi dan air bersih yang seringkali tercemar tinja.
Beberapa narasumber dalam video mengungkapkan harapannya kepada Pemerintah Kota Solo agar dapat lebih memperhatikan persediaan air bersih di daerah yang sempat dijuluki Kampung Stunting tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari uraian ini, maka muncul pertanyaan mengenai bagaimana peran pemerintah kota terhadap evaluasi dan implementasi akses sanitasi dan air bersih di Kota Surakarta? #KemanaPangeranGibran?," kata BEM UNS dalam unggahan video reelsnya, dikutip detikJateng, Rabu (25/10/2023).
Kepala Kementerian Analisis Strategis BEM UNS, Ryan Iqbal, mengatakan pihaknya ingin masalah-masalah di Kota Solo yang belum terselesaikan agar bisa menjadi perhatian lagi.
"Masalah sanitasi di Gilingan ini berkaitan dengan pembuangan tinja dan akses air bersih yang bermasalah dan tentu efeknya pada kesehatan. Menurut kami, kesehatan ini aspek mendasar yang harus dipenuhi bagi masyarakat," terangnya.
Menurutnya, momok terkait akses sanitasi dan penyediaan air bersih ini penting, terutama bagi kesehatan masyarakat. Terlebih karena Kelurahan Gilingan sempat dijuluki sebagai Kampung Stunting pada tahun 2015.
Ryan menyebut keputusan Gibran untuk maju menjadi cawapres ini dirasa kurang etis. Lantaran masih banyak tanggung jawab di Kota Solo yang seharusnya diselesaikan Gibran sebelum nantinya menangani urusan nasional.
"Menjadi cawapres justru menjadi sebuah kesalahan, jika kesehatan di Gilingan saja masih terbengkalai," sambungnya.
Ketua BEM UNS, Hilmi Ash Shidqi pun turut mempertanyakan keputusan Gibran maju cawapres. "Dengan banyaknya persoalan yang belum terselesaikan di Surakarta, apakah manuver politik maju sebagai calon wakil presiden yang dilakukan oleh Gibran Rakabuming sepenuhnya tepat?" ujar Hilmi.
Kata Warga Gilingan
Terkait masalah air bersih di kawasan Gilingan yang berdampak pada kesehatan warga, hal tersebut dibenarkan Nanang (47), salah satu warga RT 5, Gilingan.
"Masalah air bersih ini memang jadi masalah bagi warga sekitar. Soalnya belum ada sanitasi," tutur Nanang.
Ia mengatakan, kini warga Gilingan hanya menggunakan sanitasi pribadi. "Mandiri semua, kan jadi masalah buat sumur sekitarnya karena nggak bersih," imbuhnya.
Simak tanggapan Pemkot Solo di halaman selanjutnya.
Baca juga: FX Rudy Minta Gibran Kembalikan KTA PDIP! |
Hal senada dikatakan Andi, Ketua RT 4, Gilingan. Ia mengungkapkan, banyak selokan mampet karena pembuangan kotoran ke sungai.
"Selain pembuangan kotoran ke sungai juga yang mempengaruhi kondisi sekitar, selokan di sini mampet. Air di sini jadi terkontaminasi sedangkan masyarakat juga masih menggunakan air sumur untuk dikonsumsi," kata Andi.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengajukan proposal berisi pengajuan pendirian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"Sudah diterima proposal oleh pemerintah PUPR, dana yang cair dibagi jadi tiga tahapan. Ya itu, dana tahap 1, 2, dan 3 itu lambat sih jadi terbengkalai pembangunan IPALnya," sambung Andi.
Tanggapan Pemkot Solo
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Nur Basuki, mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu.
"Dari kesiapan lahan, lahannya punya siapa, kenapa nggak dipenuhi ya karena bukan lahannya. Pasti kan ada sebab to," tutur Nur Basuki.
Ketika ditanya langkah yang bisa dilakukan PUPR terkait masalah sanitasi dan air bersih, Basuki mengatakan pihaknya pasti telah menyampaikan ke kementerian pusat. Ia menambahkan, masyarakat yang kesulitan mendapat air bersih mungkin dapat menggunakan air dari PDAM.
"Proposalnya tidak dipenuhi itu kan ada banyak sebab, ra mergo nyepelekke (bukan karena menyepelekan), nggak," pungkasnya.