Rommy Ungkap Endorsement Jokowi di Balik Mahfud Jadi Cawapres Ganjar

Nasional

Rommy Ungkap Endorsement Jokowi di Balik Mahfud Jadi Cawapres Ganjar

Tim detikX - detikJateng
Senin, 23 Okt 2023 16:14 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima laporan terkait pelanggaran HAM masa lalu dari Ketua Dewan Pengarah Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Mahfud MD (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/1/2023). Pemerintah Indonesia mengakui terjadinya 12 pelanggaran HAM berat di masa lalu dan akan memulihkan hak-hak korban secara adil dan bijaksana tanpa menegasikan penyelesaian yudisial.
Presiden Jokowi dan Mahfud Md. (Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto)
Solo -

Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy atau Rommy mengungkap proses terpilihnya Menko Polhukam Mahfud Md menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Rommy menyebut ada endorsement Presiden Joko Widodo (Jokowi) di balik terpilihnya Mahfud.

Dilansir detikX, Rommy menyebut endorsement itu terjadi saat Jokowi bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Dia menuturkan Megawati sempat meminta pendapat kepada Jokowi.

"Ibu menyampaikan hal ini tidak terlepas dari endorsement Pak Jokowi karena, dua pekan terakhir, ketika Bu Mega bertemu dengan Pak Jokowi di dalam kesempatan tertutup, di situ Pak Jokowi itu mengajukan dua nama saja sebenarnya, Pak Mahfud dan Pak Sandi," ungkap Rommy dikutip dari detikX, Senin (23/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inilah yang membuat Mahfud melenggang bersama Ganjar pada hari deklarasi cawapres Rabu (18/10). Rommy menyebut PPP pasrah menerima keputusan tersebut yang juga diucapkan oleh Sandiaga Uno kepadanya.

"Sudah, Gus, saya sudah pasrah, Gus," kata Sandiaga seperti diturutkan ulang oleh Rommy.

ADVERTISEMENT

"Situasinya memang beliau (Sandiaga Uno) sudah sadar sebenarnya sejak Pak Jokowi meng-endorse nama Pak Mahfud ke Bu Mega," kata Rommy.

Rommy bercerita mulanya bacawapres mengerucut pada lima nama dengan keunggulan masing-masing. Sandiaga Uno, Mahfud Md, Ridwan Kamil, Khofifah, dan Basuki. Sepekan kemudian, bakal cawapres mengerucut menjadi tiga nama: Sandiaga Uno, Mahfud Md, dan Khofifah.

Namun, di perjalanan, Khofifah mengundurkan diri karena tidak mendapat endorsement dari Presiden dan tergantikan oleh Ridwan Kamil, yang diusulkan Hary Tanoesoedibjo.

"Kami memilih atau akhirnya menerima Pak Mahfud sebagai calon wakil presiden ini kan untuk kebutuhan Indonesia yang bersih dan konsisten di dalam penegakan hukum ke depan. Karena sepuluh tahun kemarin ini kan, PR penegakan hukum kita kan karut-marut, gitu," tandas Rommy.




(aku/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads