Tolong! Nenek Muzalfah di Brebes Sebatang Kara Alami Lumpuh Butuh Berobat

Tolong! Nenek Muzalfah di Brebes Sebatang Kara Alami Lumpuh Butuh Berobat

Imam Suripto - detikJateng
Selasa, 17 Okt 2023 18:04 WIB
Nenek Muzalfah sehari-hari tinggal di teras rumahnya karena tak bisa banyak beraktivitas sejak lumpuh. Foto diunggah Selasa (17/10/2023).
Nenek Muzalfah (61) tinggal sebatang kara di rumahnya, Ketanggungan, Brebes. Dia tak bisa banyak beraktivitas karena lumpuh. (Foto: Imam Suripto/detikJateng)
Brebes -

Wanita lumpuh warga Desa Ketanggungan, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, sehari-hari tinggal di teras rumahnya. Wanita ini pun mengandalkan belas kasihan warga untuk makan dan minum.

Wanita bernama Muzalfah (61) menyandang status janda setelah suaminya meninggal dunia dua tahun lalu. Tanpa adanya anak maupun keluarga lain, dia hidup sebatang kara di rumahnya yang berlokasi di RT 03 RW 02 Desa Ketanggungan.

Selama menjalani hidup, Muzalfah harus melalukan aktivitas hariannya sendiri di sebuah rumah kecil peninggalan suami. Namun karena kondisi badan lumpuh, dia pun tidak bisa bergerak banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagian teras rumah dijadikan tempat tidur sampai makan. Untuk menghalau udara dingin, teras rumah ditutupi tirai lusuh.

Ia memilih tinggal di teras rumahnya lantaran agar lebih mudah untuk berinteraksi dengan tetangganya. Untuk keperluan MCK, ia membuat ruang kamar mandi yang berdinding terpal di depan rumahnya.

ADVERTISEMENT

"Kalau ke kamar mandi di dalam rumah itu jauh, ke sananya susah. Jadi bikin (tempat mandi) di depan rumah. Untuk airnya minta tolong tetangga mengambilkan di dalam. Untuk tidur dan aktivitas lainnya memang di luar rumah. Di teras, semuanya di teras," jelas Muzalfah di rumahnya, Selasa (17/10/2023).

Nenek Muzalfah sehari-hari tinggal di teras rumahnya karena tak bisa banyak beraktivitas sejak lumpuh. Foto diunggah Selasa (17/10/2023).Nenek Muzalfah sehari-hari tinggal di teras rumahnya karena tak bisa banyak beraktivitas sejak lumpuh. Foto diunggah Selasa (17/10/2023). Foto: Imam Suripto/detikJateng

Muzalfah tidur di sebuah sofa usang. Ada dua sofa panjang di teras itu, satu sofa untuk tempat tidur dirinya, dan satu sofa lainnya untuk tamu tetangga yang berkunjung.

Di tempat itu juga terdapat kipas angin dan satu meja berukuran besar untuk tempat menaruh air minum dan makanan. Meja itu juga untuk meletakkan perlengkapan kebutuhan lainnya.

"Dulu sebelum bulan puasa jatuh dan tidak bisa jalan lagi sampai sekarang. Kalau suami sudah meninggal dunia," ungkap Muzalfah.

Meski ada kursi roda bantuan dari warga, wanita ini jarang menggunakannya. Alasannya, dia tak sanggup untuk naik turun kursi roda karena merasa kesakitan saat menggerakkan tubuhnya.

Kendati menderita sakit, Muzalfah belum sekalipun berobat. Masalah ketiadaan biaya menjadi penyebabnya. Terlebih, wanita ini tidak memiliki anak, sehingga tak ada yang bisa membantunya berobat ke rumah sakit.

"Biaya untuk berobat tidak ada. Makan saja diberi sama tetangga," keluhnya.

Tinggal Sebatang Kara

Terpisah, Ketua RT 03 RW 02, Sunanto membenarkan Muzalfah berstatus janda dan tidak memiliki anak. Ia hidup sendirian di rumah, namun tidur di bagian teras.

"Tinggal di luar rumah katanya supaya lebih mudah minta bantuan tetangga saat dirinya butuh bantuan," kata Sunarto.

Selama ini, lanjut dia, Muzalfah hanya mengandalkan belas kasihan tetangga untuk kebutuhan sehari-hari. Tak sedikit tetangga yang sering mendatanginya untuk membantu maupun sekadar berbincang dengannya.

"Tetangga sering ke rumah Ibu Muzalfah karena merasa iba dengan kondisinya," tambah dia.

Dia menegaskan Muzalfah tak memiliki KTP maupun KK karena telah hilang sebelum ia lumpuh. Muzalfah juga tak memiliki BPJS untuk berobat ke rumah sakit sehingga sampai sekarang, ia hanya bisa pasrah dengan kondisinya.

"KK, KTP katanya tidak punya. Jadi mau bikin BPJS kita belum bisa bantu. Kami berharap pemerintah bisa membantu Ibu Muzalfah," pungkas dia.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads