.webp)
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal membangun rumah korban terdampak kebakaran di Kampung Joyosudiran akhir Oktober 2023. Saat ini, Pemkot Solo menyediakan rusunawa untuk hunian sementara bagi warga.
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Ahyani mengatakan pembangunan rumah korban kebakaran akan diambilkan dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT) dan CSR.
"Dan BTT akan kita ambilkan sesuai yang dibutuhkan, nanti juga ada dana dari CSR (untuk pembangunan rumah). Untuk hunian sementara kita sediakan di rusun Mojo," kata Ahyani, Senin (9/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Ahyani mengungkapkan untuk bantuan CSR ada sekitar Rp 250 juta. Sedangkan untuk BTT masih akan dihitung estimasinya.
"BTT kita hitung dulu estimasinya, Untuk dana CSR Rp 250 juta, kalau besaran BTT kami sesuaikan di sana," ujarnya.
Terkait pembangunan kembali rumah korban kebakaran, Ahyani menyebut akan dikembalikan konstruksinya sesuai dengan awal. Sedangkan, beberapa hunian yang tidak mempunyai sertifikat, nantinya akan dicek terlebih dahulu.
"Yang nggak punya SHM kami cek dulu, kalau tanah negara bisa saja lewat permohonan. Bisa dibangunkan dengan intervensi dari CSR," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disperum KPP Kota Solo Taufan Basuki mengatakan pihaknya telah melakukan pembersihan di lokasi kebakaran. Saat ini, pihaknya tengah melakukan perencanaan pembangunan dan penghitungan anggaran.
"Kami saat ini perencanaan dulu, nanti apa yang dikembalikan seperti apa, nanti bari kami lakukan pelaksanaan. Kemarin sudah ada tiga CSR yang menyumbang," kata Taufan.
Menurutnya, proses perencanaan ditargetkan selesai minggu ini. Sedangkan proses pembangunan akan dimulai pada minggu ketiga bulan Oktober 2023.
"Insyaallah minggu ketiga akhir bulan (Oktober) sudah mulai konstruksi. Sebelum akhir tahun ini sudah selesai," pungkasnya.
(ams/ahr)
