Aissya Mahasiswi Polines Lulus IPK 3,98 Ternyata Juga Punya Matkul Tersulit

Aissya Mahasiswi Polines Lulus IPK 3,98 Ternyata Juga Punya Matkul Tersulit

Afzal Nur Iman - detikJateng
Kamis, 05 Okt 2023 17:03 WIB
Aissya Embun Setyasih saat wisuda di Polines Semarang. Diunggah Kamis (5/10/2023).
Aissya Embun Setyasih saat wisuda di Polines Semarang. Diunggah Kamis (5/10/2023). Foto: Istimewa.
Semarang -

Politeknik Negeri Semarang (Polines) memberi predikat alumni terbaik atau terdisiplin kepada Aissya Embun Setyasih. Meski menjadi lulusan dengan IPK terbaik, bukan berarti Aissya mampu menguasai semua mata kuliah yang diajarkan dengan sempurna.

Bahkan ada satu mata kuliah yang baginya sulit. Apa itu?

Perjalanan Aissya dimulai tiga tahun lalu saat dia memutuskan berkuliah di Polines. Aissya mengaku Polines memang menjadi pilihannya untuk berkuliah. Sebab, dalam bayangannya, aktivitas akademik politeknik akan dipenuhi dengan praktik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhirnya, pada tahun 2020 dia resmi masuk Polines dengan Prodi D3 Informatika.

"Saya tertarik di bidang ini, karena kan saya juga main laptop gitu ya, dari SMA, jadi kaya saya penasaran aja ni bagaimana misal masuk kuliah di jurusan tersebut," kata Aissya kepada detikJateng, Kamis (5/10/2023).

ADVERTISEMENT

Mata Kuliah yang Sulit

Meski mendapat IPK 3,98, tidak semua mata kuliah mampu dikuasai Aissya dengan sempurna. Dia mengatakan ada juga mata kuliah (matkul) yang ternyata membuatnya merasa kesulitan.

"Kalau saya pribadi saya kesulitan kan ada mata kuliah jaringan, nah itu saya kurang menguasai," imbuhnya.

Kemudian terkait kedisiplinannya selama kuliah dengan tidak pernah absen, Aissya juga tak bisa menilai apakah dirinya pantas dikatakan sebagai mahasiswa terdisiplin di angkatannya. Dia hanya berusaha melakukan yang terbaik.

Tak adanya catatan absen selama berkuliah bukan berarti Aissya tak pernah sakit. Beberapa kali dirinya sakit, tapi dia bersyukur hal tak sampai mengganggu aktivitas kuliahnya.

Meski tinggal di Sragen, dia tak lantas langsung merantau ke Semarang untuk berkuliah. Saat itu, Indonesia tengah dilanda pandemi COVID-19, sehingga perkuliahan juga dilakukan secara daring.

Sekitar 1,5 tahun dia berkuliah secara daring. Hal itu juga yang menurutnya bisa membuat catatan absennya nihil.

"1,5 tahun online mungkin faktor itu juga, kan setelahnya tinggal menjalani aja kok," katanya.

Selain memiliki kepandaian yang mumpuni, ternyata Aissya juga aktif berorganisasi selama berkuliah. Selama dua tahun dia aktif di Keluarga Mahasiswa Sragen (KMS) dan terakhir menjabat sebagai bendahara umum.

"Kalau kuliah itu diisi dengan hal-hal baik dalam hal organisasi atau hal akademik itu juga, yang pasti tetap semangat aja, lakukan yang terbaik selama berkuliah," ujarnya.

Saat ini, dirinya tengah bekerja di salah satu perusahaan di Kendal. Pekerjaan itu didapat tak lama setelah dirinya dinyatakan lulus kuliah. Meski begitu, dia berharap tahun depan bisa melanjutkan jenjang kuliahnya.

"Kalau ada kesempatan untuk lanjut sih mungkin tahun depan, ada sih keinginan," kata Aissya.




(apl/ams)


Hide Ads