.webp)
Terik sinar matahari di Kota Semarang, Jawa Tengah terasa lebih panas akhir-akhir ini, padahal suhu udara masih berkisar 37° celcius. Salah satu penyebabnya karena tutupan awan yang berkurang di musim kemarau.
Dari data BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, suhu udara hari ini, Senin (2/10) yaitu mulai 22° celcius hingga 37° celcius dengan kelembapan udara 30 persen sampai 95 persen. Suhu tertinggi hari ini diprakirakan terjadi pukul 13.00-14.00 WIB
"Untuk hari ini suhu udara diprakirakan berkisar antara 22-37 derajat. Yang tertinggi kemungkinan terjadi pada jam 13.00 sampai 14.00 siang," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Rany Puspita Ekawati lewat pesan singkat, Senin (2/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suhu maksimal tersebut diprakiraan untuk wilayah Pantura dan sekitarnya," imbuhnya.
Terkait terik matahari yang dirasa makin panas, Rany menjelaskan di musim kemarau saat ini awan yang menutup paparan sinar matahari berkurang bahkan bisa tidak ada. Oleh sebab itu sinar matahari langsung menuju permukaan.
"Seminggu terakhir ini memang suhu udara sedikit meningkat, hal ini memang masih terkait dengan musim kemarau. Tutupan awan menjadi lebih sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, jadi panas sinar matahari langsung ke permukaan, makanya jadi lebih panas terasanya," jelas Rany.
Menurut catatan BMKG, lanjut Rany, suhu udara yang tinggi masih bisa terjadi dan mencapai maksimal pada bulan Oktober. Karena dari data tahun 2015 ada catatan suhu tertinggi di Kota Semarang yang mencapai 39,5° celcius terjadi pada bulan Oktober.
"Suhu udara tertinggi kalau berdasarkan data dan histori, bulan Oktober suhu udara mencapai puncaknya dan yang pernah tercatat di kami, BMKG Ahmad Yani, pernah mencapai 39,5° C. Jadi masih ada kemungkinan bulan Oktober ini suhu udara akan mencapai maksimalnya," kata Rany.
(alg/sip)
