Kisah Pria Magelang Solo Riding ke 4 Negara Naik Motor CB Tahun 1972

Kisah Pria Magelang Solo Riding ke 4 Negara Naik Motor CB Tahun 1972

Eko Susanto - detikJateng
Minggu, 01 Okt 2023 14:58 WIB
Priyo Handoko bersama solo riding ke Malaysia dan Thailan naik motor honda CB125. Foto diunggah Minggu (1/10/2023).
Priyo Handoko bersama solo riding ke empat negara naik motor Honda CB125. Foto: dok Pribadi/Priyo Handoko
Magelang -

Priyo Handoko (38), warga Kabupaten Magelang melakukan solo riding menuju empat negara dengan sepeda motor Honda CB125. Ia menempuh perjalanan seorang diri kurang lebih 5.000 km, ke Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, hingga Myanmar.

Sebelum memulai solo riding, ia mempersiapkan dengan matang. Perencanaan dilakukan untuk meminimalisir kerusakan dalam perjalanan memakai motor tua buatan tahun 1972.

Solo riding yang diusung dengan tagline Anything Can Go Anywhere. Perjalanan etape 1 ini dimulai dari Kabupaten Magelang pada tanggal 9 Agustus 2023. Total perjalanan ini membutuhkan waktu sekitar 1 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ide petualangan dengan motor ini muncul saat Priyo sedang berada di Nepal pada bulan Oktober 2022. "Kok asyik naik motor, akhirnya pulang dulu (dari Nepal) persiapan prepare motor. Punya beberapa motor, kayaknya asyik pakai motor agak tua, tapi memang risiko bawa motor tua persiapan lebih panjang karena tetap meminimalisir kerusakan," kata Priyo saat ditemui di rumahnya Marwa Residence Bandongan, Kamis (28/9/2023).

Sebelum memulai perjalanan dengan motor CB125 nopol AA 6168 ABB, ia mengurus surat-surat maupun dokumen. Dokumen tersebut selain paspor, SIM Internasional dan Carnet De Passages En Douane (CPD) atau surat izin melintas kendaraan bermotor antarnegara.

ADVERTISEMENT

Selain itu, dia membawa peralatan bengkel yang komplit termasuk berbekal uang. Uang yang dia bawa sudah ditukarkan sesuai dengan mata uang negara yang akan dituju. Selain itu bagian belakang motor pun didesain untuk bisa memuat barang dan perlengkapan.

"Ini kegiatan pribadi, sebenarnya ada misi khusus. Di tagline saya anything can go anywhere, jadi siapapun ibaratnya bisa kemanapun selama dokumen-dokumen lengkap," ujar bapak dua putera ini.

Perjalanan ini dia awali dari Magelang ke Semarang. Kemudian dari Semarang naik kapal menuju Kalimantan Barat.

"Start dari Magelang tanggal 9 Agustus 2023. Kemarin saya muter dulu dari Jawa, Kalimantan masuk Serawak (Malaysia), Brunei, Sabah, baru nanti dari Sabah nyeberang lagi ke Kuala Lumpur. Terus Kuala Lumpur naik ke Bangkok, Thailand," ujarnya.

Ia menuturkan, setelah sampai Thailand tersebut akan melanjutkan menuju Myanmar. Hanya saja saat itu ada masalah yang membuat dia kembali lagi menuju Malaysia.

"Ada cargo pengiriman dari Thailand nyeberang Myanmar, tapi setelah sampai ternyata high cost. Mau nggak mau, saya harus balik ke Malaysia. (rencana etape 2) Saya kirim (motor) dari Malaysia masuk India," tuturnya.

Perjalanan etape 1 terakhir di Thailand. Kemudian saat ini motor yang dipakai masih berada di Malaysia. Rencananya dia akan melanjutkan perjalanan pada etape 2.

"Kalau di Indonesia enak, motor sama orang bareng, kalau sana nggak bisa sama orang, harus sendiri-sendiri (pengiriman). Lha sekarang posisi motor masih di Malaysia. Jadi misalkan minggu depan dikabari ada kapal, saya langsung berangkat," ujar bapak dari Abid Hamizan (8) dan Air Langga (5), itu.

Ia dari Malaysia kembali ke Magelang, Sabtu (18/9). Selama perjalanan menempuh sekitar 5.000 km. Kini pria asal Sumberarum Tempuran Kabupaten Magelang ini mempersiapkan lagi solo riding pada etape 2.

"Sebenarnya nggak jauh, itu sekitar 5.000 km. Ini benar-benar misi pribadi karena saya anak motor. Saya hanya punya misi memberitahukan ke kawan-kawan bahwa siapapun bisa ke luar negeri. Angka Rp 50 juta (persiapan uang) itu pun tidak habis semua. Jadi bawa segitu, tapi nanti habisnya tergantung pola kita, mau makan seperti apa, hotel seperti apa," tutur dia.

Priyo pun menuturkan pengalaman saat di Malaysia sering mendapat sapaan hangat dari WNI yang sedang berada di sana.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya.

"Ada satu pengalaman di Malaysia ketika saya di high way, tol itu kan. Sering mobil di samping ngawal dia buka jendela, 'mas Indonesia ya, hati-hati'. Jadi selalu sapa dan ternyata itu adalah TKI yang ada di sana. Beberapa kali itu menghentikan saya, mas rest area depan istirahat. Jadi ngajak ngopi. Dia (TKI) tahu saya dari Jawa sedang riding, ya sekadarnya ngopi, air putih, atau apa yang ada. Ada juga setelah di kota, bukan di high way ketemu orang Indonesia lagi dan dibawa (ngajak) ke kontrakan atau apa," kenang Priyo.

Sebelumnya ia mendengar isu jika melakukannya perjalanan ke luar negeri dengan tipe dan CC kendaraan tertentu. Namun hal tersebut bisa dibuktikan dengan motor CB125 bisa sampai luar negeri dan kini dia kembali merencanakan etape 2 di Asia Selatan. Selama perjalanan ke empat negara itu, Priyo mengaku motornya dalam kondisi aman.

"Alhamdulillah belum pernah (mogok dan lain-lain)," kata dia.

Istri Priyo, Wiwik Kurniati (34), mengatakan sebelum menikah dia sudah mengetahui hobi suaminya.

"Jadi waktu menikah ditinggal ke sana, ke sini memang itu hobinya, sudah biasa. Anak-anak pun sudah biasa ditinggal dari kecil," ujarnya.

"Kalau sore belum telepon, saya mesti tanya kabar. Kalau sore belum telepon mulai khawatir karena naik motor di jalan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
[Gambas:Video 20detik]
(sip/sip)


Hide Ads