10 Puisi Maulid Nabi Singkat dan Menyentuh Hati

10 Puisi Maulid Nabi Singkat dan Menyentuh Hati

Muthia Alya Rahmawati - detikJateng
Rabu, 27 Sep 2023 23:31 WIB
Muslims prayer namaz in mosque sunlight from window
10 Puisi Maulid Nabi Singkat dan Menyentuh Hati. (Foto: Getty Images/mgstudyo)
Solo -

Puisi memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan dan perasaan secara artistik melalui kata-kata. Salah satu contoh penggunaan puisi yang penuh makna adalah dalam merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Berikut puisi tentang Maulid Nabi yang menyentuh hati.

Maulid Nabi yang jatuh pada tanggal 28 September 2023 adalah momen bersejarah dalam agama Islam yang memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam perayaan ini, umat Islam di seluruh dunia mengungkapkan cinta dan rasa kagum mereka kepada Nabi melalui berbagai cara, salah satunya adalah dengan puisi.

Puisi Maulid Nabi biasanya berisi pujian dan sanjungan kepada Nabi Muhammad SAW. Puisi-puisi ini menggambarkan keagungan dan kepemimpinan beliau sebagai penutup para nabi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 Puisi Maulid Nabi yang Menyentuh Hati

Berikut puisi tentang Maulid Nabi yang menyentuh hati yang telah detikJateng rangkum dari buku Antologi Puisi : Selalu Ada Jalan Keluar (SAJAK) (2014) karya Ahmad M. Sewang dan buku Kau Sang Rasulku oleh Eqy Nasya Aulia, dkk.

Puisi 1 : Maulid Nabi yang Dirindukan

Anta nurun fawqa nurin
Anta syamsun anta badrun
Engkau bagai mentari menyinari semesta alam
Marwahmu bagai magnet yang mempesona sejak 14 abad silam
Menuntun manusia ke alam terang
Engkau bagai purnama di tengah kerdipan jutaan bintang
Engkau cahaya di atas cahaya
Membawa terang di malam kelam

ADVERTISEMENT

Engkau manusia paripurna
Menjadi teladan dengan akhlak karimah
Menjadi sumber mata air kebaikan
Laksana embun penyejuk hati
Pengaruhmu meluas di planet bumi
Miliaran manusia jadi saksi
Tatkala manusia dalam kekeringan rohani
Menyebut namamu sembilan kali sehari-semalam
Engkau selalu terasa hadir dalam hati
Engkau jadi model sepanjang masa dari bangun tidur hingga ke tempat tidur

Ya Robbi sholli ala Muhammad
ya Rabbi sholli alaihi wasallim
ya Rabbi ballighul wasilah
ya Rabbi khussahu bil fadilah

Kedatanganmu ditunggu dan dirindukan
Kelahiranmu disambut penuh suka cita
Maulidmu diperingati sebagai wujud rasa cinta
Nasihat dan ajaranmu didengar dan ditaati
Sebagai harapan akan syafaatmu di Padang Mahsyar
Kami berkumpul di sini di tempat ini
Sebagai tanda rindu tak tertahankan padamu ya Nabi

Puisi 2 : Maulid Nabi Penuh Cinta

Di bulan yang penuh berkah nan suci,
Maulid Nabi tiba, penuh cinta tulusi
Kedamaian menyelimuti bumi dan langit,
Ketika Nabi Muhammad lahir, begitu indah kisah ini

Beliau, cahaya terang dalam kegelapan malam,
Pemimpin umat, pedoman dalam perjalanan panjang
Dari gurun pasir hingga ke bumi yang subur,
Rahmat dan kasih, beliau bagikan dengan tulus

Maulid Nabi, saat kita merenung dan bersujud,
Mengenang pesan-pesan ajaran yang lurus dan tulus
Kita belajar tentang kasih, perdamaian, dan keikhlasan,
Dalam jejak langkah Nabi, tulus dan tanpa pamrih berjalan

O Nabi yang mulia, teladan bagi umat manusia,
Dengan rasa syukur kita sambut hari yang suci ini
Semoga kita mengikuti jejakmu dengan hati yang ikhlas
Dan menjalankan ajaran, membawa damai dan kasih.

Puisi 3 : Maulid Nabi yang Penuh Kebijaksanaan

Maulid Nabi, di tengah gemuruh dunia yang riuh
Kita merayakan kelahiran Nabi yang penuh kebijaksanaan
Dalam doa dan puja, kita bersatu sebagai satu umat,
Menghormati Nabi, membawa cinta dalam hidup kita

Di bawah cahaya bulan suci yang bersinar
Kisah mulia Nabi, dalam hati kita bergema
Maulid Nabi, saat kita berdoa dengan khidmat
Kita merenungkan ajaran-Nya, yang penuh kasih dan rahmat

Maulid Nabi, adalah waktu untuk merenung
Pesan cinta dan damai yang Nabi sampaikan
Kita mengikuti jejaknya dengan hati yang tulus
Mengharapkan rahmat-Nya, di dalam setiap detik waktu yang berlalu

Puisi 4 : Maulid Nabi dalam Renungan

Maulid Nabi, saat langit dipenuhi cahaya
Kisah kelahiran Nabi, bagai sinar terang yang bersinar
Di dalam hati kita, cinta-Nya merekah
Mengalir dalam doa, kita bersyukur dan merindu

Dalam kesejukan malam yang sunyi
Nabi yang mulia tiba membawa pesan suci
Kisah kehidupannya, teladan yang agung
Ajarkan kita untuk hidup dengan cinta yang tulus

Maulid Nabi, saat kita merenung dalam zikir
Kita mencintai dan menghormati Nabi dengan sepenuh hati
Dalam cahaya bulan purnama yang berseri
Pesannya menyentuh hati, membawa kedamaian yang abadi

Puisi 5 : Rindu Kepada Rasulullah

(Karya Amalia Dinda P. H)

Hari-hari telah berlalu...
Namun, namamu masih melekat di hatiku
Dan tak pernah aku berjumpa denganmu
Debu dan keringat membaur jadi satu
Terik matahari yang menyengat kulit
Tidak akan menyurutkan langkah-langkah kebajikanmu

Di setiap tapak jalan yang ia lalui
Tersebar doa dan keberkahan
Yang terpancar dan terasa bagi kaum muslimin
Tetapi redup bagi kaum munafik

Ya, Nabi....
Sangatlah agung namamu
Hambamu ini sangatlah rindu kepadamu
Rindu dengan kedamaian yang telah engkau berikan kepada kami

Ya, Rasulullah
Betapa indah akhlakmu
Seperti cahaya matahari
Yang menerangi isi bumi

Engkaulah,..
Sebagai petunjuk yang baik bagi kaum muslimin
Dan sebagai cermin kehidupan

Ya, Nabi, Ya, Rasulullah
Hadirkanlah cinta
Dan ajarkanlah akhlakmu yang mulia kepada kami

Puisi 6 : Rinduku Kepada Rasulku

(Karya Salsabila Yuni S.)

Setitik untaian kata tak bermakna,
Mungkin tak akan bisa menggantikan jutaan pengorbanan
Seorang hamba mulia nan saleh
Yang dengan tulus mencintai dan mendoakan
Tanpa kenal letih dan bosan
Selalu mengisi hati dan jiwa

Ya, Nabi Muhammad...
Bagaimana bisa aku membalas cintamu yang begitu besar
Bagaimana bisa kau mencintai umatmu yang hina ini
Bukankah engkau kekasih Allah
Bagaimana bisa aku dan saudara saudariku berdampingan denganmu kelak
Bukankah diri ini terlalu banyak noda dan dusta
Terlalu banyak hawa nafsu yang meraja

Bagaimana bisa,
Padahal diri ini sudah sangat rindu ingin bertemu
Ketahuilah, wahai suri tauladanku
Betapa beruntungnya umat yang hidup di zamanmu
Saat mereka rindu, mereka bisa datang menemuimu
Meminta nasehat dan bimbinganmu

Allahumma Sholli Ala Muhammad
Wa Ala Ali Muhammad
Dengan sholawat aku mengobati rasa rinduku
Wahai Rasul kekasih Allah
Yang sangat aku cintai
Semoga kita bisa bertemu di Jannah Nya

Puisi 7 : Ya Rasulullah

(Karya Maida Rosa Y)

Nabi Muhammad...
Engkaulah Nabi Akhir Zaman
Nabi yang selalu mencintai umatnya

Nabi Muhammad...
Senyummu, elok wajahmu, tatapanmu memancarkan sinar
Di mana manusia dapat merasakan kebahagiaan,
Kebahagiaan yang tidak pernah dirasakan oleh manusia sebelumnya...

Tatkala engkau bersabda,
Tampak tutur kata indahmu
Engkaulah sebagai syafaat bagi umatmu

Dan engkau rela mengantarkan kami nanti ketika melewati jembatan keadilan yang membentang
Sambil berkata " Allahumma salim, Allahuma salim, Allahuma salim." yang artinya "Ya Allah, selamatkanlah, Ya Allah, selamatkanlah Ya Allah, selamatkanlah."

Nabi Muhammad...
Aku mencintaimu

Puisi 8 : Kau Sang Rasulku

(Eqy Nasya Aulia)

Seketika kulihat kau datang menembus ruang
Bersama semburan cahaya yang perlahan menghilang
Kudengar kau bicara dalam angan
Yang lamat-lamat tenggelam terbawa khayalan

Entah sosok apa yang hadir dalam hidup kami
Entah sosok apa yang Tuhan turunkan untuk kami
Entah sosok apa yang Allah kirimkan pada kami

Sosok yang amat sangat mulia
Sosok yang begitu sempurna
Sampai kami sulit untuk mengungkapkannya

Ya Rasulullah, itulah dirimu...
Kau menuntun kami di setiap jalan
Kau menganggap kami seperti kawan
Kau hilangkan rasa benci walau kepada lawan

Ya Rasulullah,
Harum akan perbuatanmu,
Indah akan akhlakmu
Gagah akan sosokmu
Seperti menyempurnakan bayangan sejati akan dirimu

Engkau selalu sabar akan diri kami
Engkau yang selalu sayang akan kenakalan kami
Engkau yang selalu tulus dalam membimbing kami

Ya Rasul,
Kuagungkan semua perjuanganmu
Ku salut akan kasih sayangmu
Kupercaya akan kuasamu

Kau telah perbaiki perilakuku
Telah menyempurnakan akhlakku
Kau hilangkan semua keburukanku

Terima kasih Ya Rasul
Setiap detik langkah hidupku,
Ajaranmu akan selalu kurindu

Puisi 9 : Perjuangan Rasulullah

Dalam gurun pasir yang panas dan tandus
Rasulullah berjalan, tanpa lelah, penuh tekad
Perjuangan yang tak kenal kata menyerah
Membawa agama yang suci, cahaya di tengah kegelapan

Bergegas dari gua Hira, wahyu datang berseri
Misinya membimbing umat, memandu ke arah yang benar
Berkata-kata lembut, tulus dalam nasihatnya
Rasulullah mengajarkan cinta dan perdamaian dengan tulus

Pengorbanan tanpa batas, dalam kelaparan dan kesusahan
Rasulullah terus menerus berjuang demi iman
Dalam perang dan damai, beliau membela kebenaran
Perjuangan Rasulullah, panutan dalam sejarah insan

Dengan hati yang lembut dan tangan yang lembut
Beliau memenangkan hati, bukan dengan kekerasan
Perjuangan Rasulullah, teladan bagi seluruh manusia
Mengajarkan kita untuk hidup dengan cinta dan kasih.

Puisi 10 : Perjuangan Rasulku

Di dalam perjuangan yang tiada tara
Rasulullah menapaki jalan yang berat
Menyampaikan pesan cinta dan rahmat
Membawa terang dalam kegelapan malam

Dalam kehinaan, ia tetap tegar dan kuat
Merintis agama, memimpin dengan tulus hati
Meski ditentang dan dicemooh oleh banyak
Rasulullah tetap setia pada tugas suci

Dalam berpakaian sederhana dan lapar yang terasa
Beliau mengajar kita arti pengorbanan dan kasih
Perjuangan Rasulullah, panutan bagi dunia
Mengilhami kita untuk menjalani hidup yang bermakna

Dalam kerendahan hati dan kesederhanaan
Beliau memimpin umat menuju cahaya penerangan
Perjuangan Rasulullah, sebuah cerita agung
Mengajarkan kita arti perjuangan yang sejati dalam hidup

Demikianlah informasi mengenai 10 contoh puisi tentang Maulid Nabi. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Muthia Alya Rahmawati peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads