Anak Perempuan di Boyolali Diikat Ortu di Pohon Pisang-Tubuhnya Memar

Anak Perempuan di Boyolali Diikat Ortu di Pohon Pisang-Tubuhnya Memar

Jarmaji - detikJateng
Kamis, 21 Sep 2023 16:17 WIB
Ilustrasi anak jadi korban kekerasan
Ilustrasi kekerasan pada anak di Boyolali (Foto: Thinkstock)
Boyolali -

Seorang anak perempuan berusia 4 tahun di Boyolali ditemukan terikat di bawah pohon pisang. Bocah itu diselamatkan warga yang kemudian mengadukannya ke Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali.

"Kemarin itu kami dapat (laporan), kasus (kekerasan pada anak) itu karena laporan masyarakat, anak disiksa ibunya. Yang lapor Masyarakat telepon ke kami," ungkap Kepala DP2KBP3A Boyolali, Ratri S Survivalina, kepada wartawan Kamis (21/9/2023).

Lina sapaannya, mengatakan laporan tersebut diterima pada 6 September 2023 lalu. Pihaknya juga mendapat kiriman video evakuasi balita tersebut dari masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ternyata benar, itu anak kandung lho. Itu diikat kakinya di bawah pohon pisang, umur 4 tahunan. Di Ngemplak. Anaknya juga tidak berdaya diam saja, wajahnya kasihan sekali itu," terang Lina.

Dari video tersebut tampak balita itu memiliki potongan rambut cepak dan tertunduk lesu di bawah pohon pisang. Ironisnya, bocah itu diikat dalam kondisi panas terik matahari. Sejumlah warga yang melihatnya terlihat sigap melepaskan tali yang mengikat kaki anak itu.

ADVERTISEMENT

Para warga berteriak pada orang di teras rumah, yang diduga orang tua anak itu. Mereka mengancam akan melaporkan ke DP2KBP3A Boyolali, sembari menggendong anak itu menjauh dari rumah. Lina juga menunjukkan foto bagian bahu anak itu yang terlihat memar membiru.

Mendapat laporan itu pihaknya langsung turun tangan. Bocah malang itu kemudian dibawa ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di wilayah Ngemplak. Anak ini pun dirawat di sana.

"Dan saat ini sudah tampak perubahannya. Lebih bersih, cantik dan mulai bisa diajak berkomunikasi. Dari hasil pendalaman sementara, anak dalam keadaan normal," jelasnya.

Selengkapnya di halaman berikut.

Dia mengungkap faktor pemicu ibu kandung balita itu diduga melakukan kekerasan terhadap putrinya.

" Itu faktor pengalaman hidup ibunya itu juga pahit ya, jadi dia sepertinya mengalami kekerasan sebelumnya. Kemudian juga keluarganya (kondisi rumah tangga) sepertinya kurang harmonis. Kemudian dia seperti mengkambinghitamkan anaknya itu sebagai sumber masalah dia," katanya.

Tak hanya menyelamatkan anak tersebut, DP2KBP3A Boyolali juga turut menangani ibunya. Dinas menggandeng Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Dinas Sosial (Dinsos), LSM untuk memantau kasus itu. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres Boyolali.

"Karena dia (ibu) masih punya suami. Jadi suaminya kemarin yang akan menyelesaikan. Masih muda dan tidak merasa bersalah, sampai biru-biru (luka memar di anak). Ini baru digali terus (penyebab perlakuan kepada anak)," imbuhnya.

Sementara terpisah Plt Kasi Humas Polres Boyolali, Iptu Arif Mudi, saat dimintai konfirmasi mengatakan pihaknya telah menerima aduan kasus kekerasan pada anak di Ngemplak. Kasus itu kini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Boyolali.

"Terkait kasus itu saat ini masih dalam klarifikasi," ujar Arif.

Halaman 2 dari 2
(ams/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads