Atlet RI Masih Berjaya di Para Badminton Internasional 2023 di Solo

Solo -

Atlet unggulan para badminton Indonesia belum terkalahkan hingga hari kedua ajang Indonesia Para Badminton International 2023 di GOR Sritex Arena Solo.

Dua ganda campuran Indonesia, Hikmat Ramdani/Leani Ratri Oktila, sebagai unggulan pertama menang meyakinkan atas pasangan gado-gado (berbeda negara) Jadeja Indrajitsingh/Flor Maria Del Milagro dengan 21-5 dan 21-10.

Sementara Fredy Setiawan/Khalimatus Sadiyah, yang merupakan pasangan yang pada edisi sebelumnya meraih juara itu mengalahkan duet Sanjeewa Perera/Altaf Matar dengan skor telak 21-5 dan 21-4.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama tentu bersyukur bisa melewati pertandingan pertama dengan kemenangan. Tapi ini masih awal dan kami ingin melewati satu-satu dulu," kata Leani Ratri usai pertandingan, Rabu (6/9/2023).

Sementara itu pada hari pertama, Tunggal putra Indonesia, Supriadi sukses menaklukkan wakil India, Munna Khalid, dua set langsung, 21-11 dan 21-5.

Sementara itu, atlet para badminton Indonesia Deva Anrimusthi dan Suryo Nugroho juga ditargetkan bisa terus meraih hasil positif pada turnamen ini, untuk mengamankan peringkat dunia mereka. Kedua baru akan bermain sore nanti.

Head Coach Para Badminton NPC Indonesia, Jarot Hernowo mengatakan, Deva dan Suryo ditargetkan masuk final dalam Asian Para Games (AiPG) Hanzou Tiongkok, 22-28 Oktober mendatang.

"Kami hanya menyampaikan bahwa dia harus mengamankan pada top five. Itu nanti kalau bisa masuk ke final otomatis mereka akan aman di 5 besar. Masih ada 5 event. Jadi Hanzou itu adalah target antara kami," katanya Jarot.

Pengamat sekaligus mantan atlet badminton Indonesia, Yuni Kartika mengatakan persaingan pada para badminton ini semakin ketat dari tahun ke tahunnya. Banyak negara yang mulai kompetitif dan menjadi pesaing Indonesia.

"Jika melihat persaingan, makin lama juga semakin berat, apalagi untuk race to Paralimpiade. Tapi saya super yakin, karena dari hari pertama melihat mereka masih di bawah Indonesia, meski ada beberapa atlet dari Malaysia dan India yang bisa jadi ancaman," pungkas Yuni.