Organisasi Islam Al Irsyad Al Islamiyyah menegaskan pihaknya netral dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meski punya kedekatan histori dengan salah satu capres, ormas ini memutuskan tetap netral.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah, Ustaz Faishol Nashar Bin Madi membenarkan pihaknya ada kedekatan dengan bakal capres Anies Baswedan. Hal ini karena kakek Anies merupakan sosok aktif di Al Irsyad.
"Memang keluarga Pak Anies keluarga Al Irsyad, keluarga dari kakeknya. Kedekatan emosional ada, tapi tidak diformalkan, tidak ada imbauan. Kita tidak mau terlibat dalam politik praktis," kata Faishol menjawab pertanyaan kedekatan Al Irsyad dengan Bacapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikan Faishol di sela acara puncak Peringatan Milad ke-109 Al Irsyad Al Islamiyyah, di lapangan sport center SMAIT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto, Rabu (6/9/2023).
Faishol menyebut selama ini Al Irsyad berpegang teguh untuk terus bergerak di bidang pendidikan, khususnya dakwah islam.
"Al Irsyad adalah ormas Islam yang bergerak di bidang dakwah, pendidikan, dan sosial tidak di bidang politik," terangnya.
Meski memutuskan netral, Faishol mengarahkan anggotanya untuk menyukseskan Pemilu 2024.
"Dalam rangka pilpres kita sarankan anggota Al Irsyad aktif menggunakan haknya. Tapi tanpa membawa embel-embel Al Irsyad, karena anggota kita ada di mana-mana termasuk di PDIP dan lainnya," jelasnya.
Ketua Dewan Syuro, Ustaz Ir Syarief Ba'asyir menambahkan, Al Irsyad akan menghormati pihak yang terpilih menjadi Presiden RI. Pihaknya akan tetap bersikap kritis terhadap siapa pun yang nanti terpilih menjadi presiden.
"Kalau aspirasi tentu ada. Siapa saja yang jadi presiden tentu akan kita taati. Yang utama kita di Al Irsyad semuanya harus menjaga keutuhan NKRI. Kita akan tetap bersikap kritis kepada pemerintah siapapun nanti. Acuan kita adalah kepentingan nasional," ujar Syarief.
Syarief kemudian menyinggung kabar tidak sedap usai gelaran Muktamar Al Irsyad Al Islamiyyah yang digelar di Purwokerto beberapa lalu. Dia menjelaskan alasan Anies yang kala itu diundang menjadi pembicara namun batal.
"Sebelumnya waktu muktamar di Purwokerto, saat itu Anies masih menjabat gubernur. Kami undang sebagai pembicara. Tapi begitu beliau dicalonkan presiden oleh NasDem kami putuskan tidak jadi," ujarnya.
"Tapi di luar kegiatannya, banyak isu berkembang waktu itu kita ditekan pemerintah. Padahal tidak ada. Kita sendiri yang menghentikan karena beliau sudah dicalonkan (presiden)," jelas dia.
Sebagai informasi, dikutip dari Arsip Perpustakaan Nasional RI, kakek Anies Baswedan yang memiliki kedekatan dengan Al Irsyad adalah Abdurrahman Baswedan. Abdurrahman diketahui sempat bersekolah di Madrasah Khairiyah yang berdekatan dengan Masjid Ampel di Surabaya yang dibangun oleh masyarakat Arab pada zaman dahulu.
Namun karena merasa tidak sejalan, ia kemudian memutuskan untuk pindah mengenyam pendidikan di Madrasah Al Irsyad di Jakarta yang dipimpin oleh Syeh Ahmad Surkatie, pendiri gerakan Al Irsyad.
(ams/dil)