Belasan Pasutri Bertarung di Pilkades Serentak Purworejo, Begini Kisahnya

Belasan Pasutri Bertarung di Pilkades Serentak Purworejo, Begini Kisahnya

Rinto Heksantoro - detikJateng
Rabu, 06 Sep 2023 12:15 WIB
Pasutri calon kades di Pilkades Langenrejo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Rabu (6/9/2023).
Pasutri calon kades di Pilkades Langenrejo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Rabu (6/9/2023). Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng
Purworejo -

Pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak digelar di 88 desa dari 15 kecamatan di Kabupaten Purworejo hari ini. Ada belasan pasangan suami istri (pasutri) yang akan bertarung memperebutkan jabatan kades di desa masing-masing.

Sedikitnya ada 210 calon kades yang bersaing memperebutkan kursi kepala desa dalam pilkades serentak pada Rabu (6/9/2023). Informasi yang dihimpun detikJateng, dari total 88 desa yang menggelar pilkades, setidaknya ada 19 desa yang calonnya adalah pasutri.

Salah satu pasutri itu adalah Turahman (50) dan istrinya, Siti Nurjanah (46). Mereka maju di Pilkades Girijoyo, Kecamatan Kemiri. Turahman mengaku menggandeng istrinya sebagai lawan karena tak ada calon kades lain yang mendaftar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena nggak ada jago lain, nggak ada yang mau, akhirnya istri saya yang maju. Kan sekarang nggak boleh melawan kotak kosong. Di desa ini baru kami dari dulu yang pasangan suami istri maju pilkades," kata Turahman kepada detikJateng, Rabu (6/9/2023).

Turahman mengatakan kades sebelumnya yang baru menjabat satu periode tak bersedia maju kembali lantaran ada mitos di desanya. Menurut mitos yang ada, kades tak akan bisa menjabat dua periode berturut-turut. Jika nekat mencalonkan kembali, dipastikan kades tersebut tak akan menang.

ADVERTISEMENT

"Kades yang dulu memberi kesempatan saya untuk maju. Karena ada mitos kalau Desa Girijoyo itu selama ini kalau pengabdian sekaligus dua periode itu tidak bisa, yang sudah-sudah maju dua kali gagal dan biasanya cuma sekali. Itu memang mitosnya dari dulu nenek moyang seperti itu. Penyebabnya apa saya kurang tahu, yang jelas memang seperti itu," ujarnya.

Meski hanya mendampingi sang suami dalam pilkades, Siti Nurjanah mengaku siap jika dirinya yang terpilih sebagai kades.

"Insyaalah siap, tapi mudah-mudahan suami saya yang menang. Kalau saya yang menang ya saya harus siap," ucap Siti.

Pasutri lain yaitu Juminatun (52) dan Subandi (60). Mereka akan memperebutkan jabatan Kades Langenrejo, Kecamatan Butuh. Juminatun adalah kades petahana. Adapun suaminya pensiunan TNI AD.

"Ini saya yang kedua periode. Ini melawan suami karena kita harus memenuhi syarat tidak boleh kotak kosong dan harus ada dampingannya, ya akhirnya sama suami karena memang warga lain nggak ada yang daftar," kata Juminatun saat ditemui detikJateng di Balai Desa Langenrejo, Rabu (6/9).

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Saya kan petahana, suami hanya syarat pendamping saja. Jadi saya yakin bisa menang. Tapi kalau suami saya yang nantinya menang ya nggak papa, sama aja," imbuhnya.

Adapun Subandi menyatakan siap jika nantinya dia yang terpilih sebagai kades.

"Kalau yang menang saya juga saya siap, jadi atau nggak jadi saya legawa. Yang jelas saya mendukung sepenuhnya istri saya jadi kades, apa pun yang terjadi," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPPPAPMD) Purworejo, Laksana Sakti menjelaskan aturan yang melarang melawan kotak kosong dalam pilkades diatur oleh Perda No 11 Tahun 2022 dan Perbup No 17 Tahun 2023 tentang juklak perda tersebut, serta UU Desa No 6 Tahun 2014 tentang Desa.

"Aturannya memang seperti itu, tidak boleh calon tunggal. Dari 469 desa di 16 kecamatan di Purworejo, tahun ini ada 88 desa di 15 kecamatan yang melaksanakan pilkades serentak. Sisanya akan melaksanakan pilkades serentak tahun 2025," kata Laksana.

Halaman 2 dari 2
(dil/ams)


Hide Ads