Hasil Musyawarah Terakhir, Sejumlah Warga Wadas Sepakati Pembebasan Lahan

Hasil Musyawarah Terakhir, Sejumlah Warga Wadas Sepakati Pembebasan Lahan

Dea Duta Aulia - detikJateng
Kamis, 31 Agu 2023 19:42 WIB
Sejumlah Warga Wadas Sepakati Pembebasan Lahan
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, menyepakati pembebasan lahan tambang batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener. Pemufakatan tercapai dalam musyawarah warga pemilik lahan bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang digelar di desa setempat.

Wakil Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah Sumarsono mengatakan musyawarah berlangsung sangat lancar dan kondusif. Pertemuan itu membahas dua hal. Pertama, soal bentuk ganti untung lahan warga. Kedua, soal besaran nilai ganti untung.

"Seluruh warga yang hadir telah sepakat pembebasan lahan dengan bentuk ganti kerugian berupa uang," kata dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskannya, lahan yang belum dibebaskan sebanyak 116 bidang yang dimiliki 59 orang. Musyawarah tersebut berhasil menghadirkan 58 orang. Satu pemilik lahan tidak hadir karena keluar kota.

Dari yang hadir, 56 di antaranya telah menandatangani besaran nilai ganti untung. Sedangkan dua lainnya belum tanda tangan karena masih ingin negosiasi harga dengan panitia.

ADVERTISEMENT

"Berarti dari 59 pemilik lahan ada tiga yang belum tanda tangan. Lainnya atau 56 orang sudah tanda tangan berita acara menyetujui besaran ganti untung," ujar Sumarsono.

Meski ada tiga yang belum tanda tangan, menurutnya, hal itu tidak masalah. Dia yakin seluruh berkas akan selesai sebelum pembayaran lahan pada bulan depan. Dengan demikian pembebasan lahan di Wadas dipastikan hampir selesai 100 persen.

"September insyaallah pembayaran semuanya seratus persen selesai," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) Sudiman mengakui dirinya telah menyetujui pembebasan lahan.

Lahan Sudiman sesuai sertifikat atas nama istrinya, Ngadisah. Dia menginginkan ada musyawarah lanjutan agar nilai ganti untung bisa sesuai dengan apa yang diharapkannya.

"Sudah banyak yang setuju, tapi yang masih dinilai nominalnya terlalu rendah akan dimusyawarahkan lagi. Katanya tadi begitu," tutupnya.

(akd/ega)


Hide Ads