Lokasi Sekaten juga tidak akan dipindah dan tetap dilaksanakan di Alun-alun Utara Solo. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Keraton Solo terkait gelaran Sekaten.
"Sudah berkoordinasi dengan Kanjeng Gusti Wira (Edy Wirabhumi Lembaga Dewan Adat), kapan hari ke sini (Balkot). Oktober dimulai, Sekaten rampung lagi kita bangun (revitalisasi alun-alun)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (28/8/2023).
Sedangkan terkait Sekaten, Gibran memastikan sudah berkoordinasi dengan Keraton terkait stand UMKM hingga biaya parkir. Ia tidak ingin tarif parkir ngepruk yang terjadi tahun lalu kembali terulang.
"Kemarin juga sempat bahas copet, stand UMKM, begal, parkir mahal sudah diatur. Iya tentunya Pemkot dilibatkan," ujar Gibran.
Ia memastikan gelaran Sekaten tidak akan mengganggu rencana revitalisasi Keraton Solo yang dimulai dari alun-alun Utara dan Selatan.
"Nggak ganggu revitalisasi, nanti sesuai timeline," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Kanjeng Pangeran Eddy Wirabhumi mengatakan telah membahas mengenai Sekaten dan revitalisasi Keraton Solo bersama Wali Kota Solo.
"Kemarin sudah membahas mengenai tarif terlalu mahal parkir, helm hilang, kemudian kami inisiatif lebih maju lagi," ujar Wira.
Pihaknya juga sudah bertemu dengan juru parkir untuk menentukan tarif parkir selama Sekaten berlangsung. Tarif parkir paling mahal untuk mobil yakni sebesar Rp 5 ribu.
"Untuk tarif motor Rp 3 ribu dan Mobil Rp 5 ribu, kantong parkir di kampung-kampung sekitar Kedunglumbu, Kauman, Klewer," pungkasnya.
(ams/aku)