Sejumah tanaman mangrove di Desa Kemujan Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, mati dan mengering. Warga menduga matinya tanaman mangrove itu diduga karena tercemar limbah tambak udang.
"Itu lokasinya di Dusun Kemujan Desa Kemujan Kecamatan Karimunjawa," kata Ketua Lingkar Juang Karimunjawa Bambang Zakariya dihubungi detikJateng lewat telepon, Senin (28/8/2023).
Dia mengaku mendapati ratusan tanaman mangrove yang layu dan mengering pada 24 Agustus 2023 kemarin. Menurutnya, ratusan tanaman mengering dan mati di cekungan air limbah tambak udang yang sengaja dibendung.
"Dari dampak yang melimpah yang dampaknya ke Pantai Cemara, itu sejak awal tambak ada sudah ada cekungan itu," ujar Bang Jack.
Warga Kemujan ini menyebut cekungan itu di sebelahnya terdapat banyak tanaman mangrove. Luas cekungan itu, kata dia, sekitar 50 meter x 40 meter. Bang Jack mengatakan dampak pencemaran limbah sangat berdampak bagi tanaman mangrove.
"Bahwa yang foto itu adalah cekungan, itu adalah mangrove semua yang ada di situ, luas sekitar 50 meter x 40 meter itu luasannya," jelasnya.
"Di cekungan itu lah terjadi matinya mangrove, cekungan itu lepas keluar air limbah, kalau tambak udang selagi dia operasi setiap detik mengeluar air limbah dibuah ke situ, setelah itu itu kan banyak bocor yang keluar limbahnya," Bang Jack melanjutkan.
Padahal keberadaan tanaman mangrove sangat penting bagi lingkungan. Sebab, hutan mangrove dapat melindungi garis pantai dari abrasi.
"Di samping hutan mangrove juga memiliki fungsi penting bagi lingkungan dan masyarakat. Sebab hutan mangrove dapat melindungi garis pantai dari abrasi akibat gelombang," ungkap dia.
(ams/sip)