Batu Diduga Yoni Ditemukan di Kompleks Asrama Kodim Klaten

Batu Diduga Yoni Ditemukan di Kompleks Asrama Kodim Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Minggu, 27 Agu 2023 10:56 WIB
Batu diduga yoni dan lapik arca di asrama Kodim Klaten, Minggu (27/8/2023).
Batu diduga yoni dan lapik arca di asrama Kodim Klaten, Minggu (27/8/2023). Foto: Dok Istimewa
Klaten -

Batu yang diduga yoni dan lapik arca ditemukan berada di kompleks asrama Kodim 0723/Klaten. Diduga batu itu sudah cukup lama berada di tempat tersebut.

Hari ini sejumlah pegiat cagar budaya di Klaten mendatangi tempat tersebut untuk memeriksa temuan tersebut.

"Ini termasuk jarang bukan langka, cuma di Klaten jarang. Ada yang menyebut yoni kecil tapi anehnya di atasnya ada ukiran teratai," ungkap salah satu pegiat cagar budaya Klaten, Muhammad Anshori kepada detikJateng, Minggu (27/8/2023) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anshori menceritakan, awalnya dirinya mendapat laporan dari ketua RT setempat dan warga bernama Anton. Mereka mengatakan ada batu yang diduga objek cagar budaya sejak lama.

"Kemarin Om Anton dan pak RT cerita ada objek diduga cagar budaya, kita bersama teman ke lokasi. Kita ditunjukan batu itu," tutur Anshori.

ADVERTISEMENT

Dikatakan Anshori, saat dicek batu itu menyerupai Yoni tapi belum bisa dipastikan itu batu Yoni. Penyebabnya karena tidak ada ceret air yang umumnya ada pada Yoni.

"Belum bisa disebut Yoni karena sebelah cuil, jadi kalau tidak ada cerat tempat keluar air ya belum bisa disebut Yoni. Dugaan lebih kuat ke lapik arca," papar Anshori.

Jaman dulu itu, jelas Anshori, berdasarkan cerita warga ada arca posisi duduk di sekitar lokasi. Diduga arca tersebut merupakan arca Laksmi karena ada ukiran teratai pada batu itu.

"Diduga arca Laksmi karena ada dudukan berupa teratai. Kata warga dan sesepuh juga ada batu lain tapi dulu, dan sekarang sudah tidak ada," lanjut Anshori.

Batu serupa, imbuh Anshori, seingatnya pernah dilihatnya di Candi Mendut, di Karangnongko dan Pengging, Boyolali. Dari cerita warga juga dimungkinkan ada patirtan di sekitar lokasi.

"Dimungkinkan juga ada patirtan, apalagi di dekat lokasi ada bangunan kuno milik PTPN. Hanya itu yang bisa kita sementara temukan," kata Anshori.

Pelapor, Anton Sanjaya mengatakan awalnya dirinya penasaran melihat batu itu sejak lama. Dulu saat dirinya di asrama dipikir hanya batu biasa.

"Saya pikir ini batu biasa, ya buat duduk tapi setelah dicek ternyata menarik. Yang menarik saya itu bentuknya, ada bentuk teratai," kata Anton kepada detikJateng.

Ketua Pokja Penyelamatan dan Keamanan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X, Deny Wahyu Hidayat menyampaikan dilihat dari bentuknya batu tersebut Yoni dan lapik arca. Kedua batu tersebut bukan pasangannya.

"Bawahnya yoni atasnya batu lapik diperkirakan. Pasangan yang tidak sesuai atau bukan jodohnya," ungkap Deny saat diminta konfirmasi dengan foto yang dikirim detikJateng.




(ahr/ahr)


Hide Ads