Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman mengaku belum ada komunikasi dari Budiman Sudjatmiko apakah ingin bergabung dengan Gerindra atau tidak. Meski demikian, dia mengatakan Gerindra adalah partai yang terbuka bagi seluruh warga Indonesia.
Dilansir detikNews, Jumat (25/8), PDIP telah memecat Budiman Sudjatmiko setelah eks anggota DPR itu mendeklarasikan dukungan kepada bakal capres Gerindra, Prabowo Subianto. Merespons hal itu, Habiburokhman menyatakan pemecatan Budiman murni urusan PDIP.
"Kami tidak dalam posisi untuk mencampuri urusan internal terkait pemecatan. Sebaliknya justru kami menghormati mekanisme organisasi di PDI Perjuangan. Baik PDI Perjuangan maupun Saudara Budiman adalah sahabat kami," kata Habiburokhman kepada wartawan, Jumat (25/8/2023), dikutip dari detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kami belum mendapat informasi apakah saudara Budiman ingin bergabung dengan Partai Gerindra, jadi kami tidak mau berandai-andai," sambungnya.
Menurut Habiburokhman, siapa pun warga Indonesia bisa menjadi anggota Gerindra.
"Prinsip Partai Gerindra adalah partai yang terbuka seluruh warga negara Indonesia. Siapa pun yang menerima Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bisa menjadi anggota Gerindra," ucapnya.
Sebelumnya, berdasarkan surat yang diterima detikcom, terlihat surat itu berisi keputusan pemberian sanksi kepada Budiman Sudjatmiko. Surat itu ditandatangani oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Salah satu poin surat tersebut menyatakan terkait pemberian sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Budiman Sudjatmiko.
"Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sudjatmiko, M.A. M.Phil. dari keanggotaan Partai Demokrati Indonesia Perjuangan," bunyi salah satu poin surat tersebut.
Budiman Sudjatmiko mengonfirmasi surat itu. Dia membenarkan isi surat itu terkait pemecatan dirinya dari PDIP. "Benar," ucap Budiman saat dikonfirmasi, Kamis (24/8), seperti dilansir detikNews.
Simak Video 'PDIP Resmi Pecat Budiman Sudjatmiko!':