Petani Kudus Temukan Fosil Gading Gajah Purba Berusia 1,5 Juta Tahun

Petani Kudus Temukan Fosil Gading Gajah Purba Berusia 1,5 Juta Tahun

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 24 Agu 2023 12:39 WIB
Gading gajah purba temuan warga Terban Kecamatan Jekulo tengah disimpan di Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus, Kamis (24/8/2023).
Gading gajah purba temuan warga Terban Kecamatan Jekulo tengah disimpan di Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus, Kamis (24/8/2023). (Foto : Dian Utoro Aji/detikJateng).
Kudus -

Seorang petani di Kudus, Sadir, menemukan fosil gading gajah sepanjang 1,4 meter. Diperkirakan fosil tersebut sudah berusia jutaan tahun lalu.

Fosil yang ditemukan warga Desa Terban Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus diperkirakan dari jenis Stegodon trigonochepalus. Saat ini fosil itu disimpan di Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus.

Koordinator Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus, Jamin mengatakan, fosil gading gajah purba itu ditemukan warga bernama Sadi. Sadi awalnya sedang berladang di sawah. Namun Sadi menemukan sebuah tulang yang diduga seperti fosil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"9 Agustus 2023 kemarin warga menemukan atas nama Bapak Sadi (warga) Desa Terban Kecamatan Jekulo, beliau pas mulai menggarap lahan, kebetulan lahan itu ada kawasan Perhutani dia menemukan fosil yang dianggap aneh dan besar," kata Jamin kepada detikJateng di lokasi, Kamis (24/8/2023).

Gading gajah purba temuan warga Terban Kecamatan Jekulo tengah disimpan di Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus, Kamis (24/8/2023).Gading gajah purba temuan warga Terban Kecamatan Jekulo tengah disimpan di Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus, Kamis (24/8/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Dia menambahkan, warga itu kemudian melapor kepada pihak museum. Lalu pihaknya mengecek keberadaan fosil dan setelah dicek ternyata merupakan gading gajah purba. Fosil itu pun lalu dievakuasi untuk diselamatkan ke Museum Purbakala Patiayam Kudus.

ADVERTISEMENT

"Beliau lapor ke kita, pada waktu 9 Agustus 2023, terus kita survei lokasi, itu adalah gading jenis stegodon dan itu terus kita laporkan ke pimpinan dan kita butuh waktu, 16 Agustus 2023 kita mengadakan penyelamatan," ungkap Jamin.

Dia mengatakan gading gajah purba yang ditemukan memiliki panjang 1,4 meter dengan diameter 6 sentimeter dan lingkar 15 sentimeter. Hanya, kata dia, saat ditemukan kondisi fosil gading itu sudah tidak utuh.

"Ini adalah gading gajah stegodon trigonochepalus dengan panjang 1,4 meter, dengan diameter 5-6 sentimeter, lingkar kurang lebih 10-15 sentimeter," terang Jamin.

"Kondisi temuan kurang bagus," dia melanjutkan.

Gading gajah purba temuan warga Terban Kecamatan Jekulo tengah disimpan di Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus, Kamis (24/8/2023).Gading gajah purba temuan warga Terban Kecamatan Jekulo tengah disimpan di Museum Situs Purbakala Patiayam Kudus, Kamis (24/8/2023). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Fosil itu diperkirakan berusia jutaan tahun lalu. Hal tersebut berdasarkan lokasi penemuan fosil gading gajah purba ditemukan di lapisan pleistosen.

"Perkiraan 750 ribu tahun sampai 1,5 juta tahun yang lalu, dari masa pleistosen tengah," jelasnya.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya....

Terkait dengan tali asih, kata Jamin, pihaknya tengah berkoordinasi kepada pimpinannya. Sebab tali asih yang semula dari Museum Sangiran kini beralih menjadi kewenangan Pemkab Kudus.

"Untuk kompensasi 2023 yang sebelumnya masih lancar, ini 2023 sudah tidak ada kompensasi dari Sangiran, kita upayakan tali asih berkoordinasi untuk dikasih apresiasi atau tali asih," ujarnya.

Tercatat kata Jamin jumlah koleksi fosil di Museum Situs Purbakala Patiayam mencapai 11 ribu fragmen. Itu terdiri dari 16 spesies hewan darat, laut dan rawan di kawasan situs Patiayam.

"Jumlah koleksi yang display 200 fragmen dari 16 spesies hewan, namun yang terdata semua sampai 11 ribu fragmen," ungkapnya.

Terpisah Kepala Desa Terban, Supeno berharap agar warganya yang menemukan fosil diperhatikan dari dinas. Sebab, dia khawatir jika tidak ada apresiasi benda bersejarah itu bisa saja dihancurkan bahkan dijual kepada kolektor.

"Harapan kami kepada warga kami yang menemukan fosil ini agar diperhatikan, diberikan tali asih yang layak seperti dulu," tambah Supeno ditemui di kantornya siang ini.

Halaman 2 dari 2
(apl/ams)


Hide Ads