Mayat wanita berseragam Pramuka yang ditemukan mengambang di aliran sungai Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, telah terungkap identitasnya. Jenazahnya juga telah dimakamkan di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, siang tadi.
Kapolres Pemalang, AKBP Yovan Fatika Aprilaya menyatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
Saat awak media menanyakan apakah identitas mayat berseragam Pramuka itu sudah terungkap, Yofan mengatakan pihaknya akan memastikan terlebih dulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum, belum, kami masih lidik. Sudah ada ya secercah harapan lah untuk kita ungkap penemuan mayat di Ulujami kemarin," ujar Yofan saat ditemui di sela acara penghijauan di Pantai Ulujami, Rabu (23/8/2023).
"Tim kita dari awal ditemukannya jenazah itu sampai sekarang belum tidur, masih bekerja sama dengan Polres tetangga (Pekalongan) untuk sama-sama kita ungkap. Mudah-mudahan, mohon doanya," sambungnya.
Saat ditanyakan kembali soal identitas korban yang telah disampaikan oleh pihak keluarga saat ditemui wartawan di rumah duka di Kecamatan Sragi, Pekalongan, Yofan mengatakan pihaknya perlu memastikan dulu. Meski demikian, Yofan menyebut ada indikasi wanita itu dari Pekalongan.
"Identitas sudah, tetapi harus kita pastikan kembali. Karena dari sekian titik identifikasi sidik jari memang sudah mengarah kepada salah satu warga itu. Ini masih kita dalami," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, identitas mayat wanita itu terungkap atas inisiasi pihak keluarga yang mendatangi RSUD Dr M Ashari Pemalang pada Selasa (22/8) tengah malam.
Pihak keluarga meyakini korban ialah inisial RI (20) warga Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. Keluarga hilang kontak dengan RI sejak Minggu (20/8) malam. Jenazahnya telah diambil pihak keluarga dan sudah dimakamkan.
Ditemui detikJateng di rumah duka, kakak perempuan korban berinisial K meyakini korban adalah adiknya. Hal itu terlihat dari ciri fisik dan kaus hitam yang ditemukan.
"Pertama saya kenali dari wajahnya. Awalnya saya tidak percaya itu adik saya, karena pakai seragam Pramuka. Karena adik saya tidak sekolah," kata K, Rabu (23/8) siang.
"Saya ke rumah sakit melihat langsung, saya kenal tangannya, kakinya, kausnya, jari-jarinya, kukunya saya tahu bahwa itu memang adik saya. Giliran saya ke Polres, barang-barangnya saya kenali semua itu milik adik saya," imbuh K.
K juga heran kenapa adiknya ditemukan dalam kondisi mengenakan seragam Pramuka. Adapun motor Honda Beat bernomor polisi G 4266 AQB yang belum lama dibeli dan tas berisi kartu identitas, uang, serta ponsel milik korban raib.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Menurut K, adiknya mulai hilang kontak dengan keluarga sejak Minggu (20/8) malam. Saat itu adiknya yang baru selesai bekerja di salah satu rumah makan Padang di wilayah Sragi hanya berpamitan mau jalan-jalan
"Karena tidak pulang-pulang, kakak saya menghubungi nomor teleponnya. Ada nada sambung tapi tidak diangkat. Terus tidak berapa lama HP-nya tidak bisa dihubungi lagi," ungkapnya. Setelah tidak ada kabar sampai 24 jam, pihak keluarga melapor ke Polsek Sragi.
Sementara itu, usai dilakukan autopsi pada Rabu (23/8) dini hari, pihak keluarga membawa jenazah ke rumah duka. Korban dimakamkan siang tadi di tempat permakaman desa setempat.
Kepala desa setempat mengatakan mayat wanita berseragam Pramuka itu memang warganya yang hilang sejak Minggu malam.
"Pihak Polsek Sragi mengabari ada temuan mayat, kita malam itu langsung ke Pemalang. Setelah dilakukan autopsi dari jam 10.00 WIB sampai jam 12.00 WIB itu mengarah ke warga saya. Berdasarkan autopsi itu yang bisa diketahui dari kukunya, struktur giginya, sama tanda lahir dan tahi lalat," ujar Kristiawan.
"Baru di situ kita percaya kalau yang bersangkutan itu warga saya. Jadi dari situ kita diambil tes DNA, keluarga nunggu sampai jam 02.00 WIB, terus kita bawa pulang ke rumah duka," sambungnya.