Pihak keluarga dari mahasiswi yang ditemukan meninggal dunia di kamar kos di Semarang menolak digelar autopsi. Jenazah sudah dibawa keluarga ke rumah duka di Jakarta.
Kapolsek Gayamsari Kompol Hengky Prasetyo mengatakan pihak keluarga korban enggan dilakukan autopsi terhadap jenazah korban karena sudah menerima peristiwa itu. Jenazah juga sudah dibawa ke rumah duka di Jakarta.
"Pemeriksaan sudah selesai karena keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Selanjutnya jenazah mahasiswi ini akan dibawa keluarga untuk dimakamkan," kata Hengky kepada wartawan lewat telepon, Selasa (22/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk penyebab pasti kematian belum diketahui. Namun Hengky tidak membantah ada kemungkinan korban overdosis atau mengakhiri hidupnya sendiri. Hal itu karena di kamarnya terdapat obat cair dan botol miras kosong serta mulut berbuih saat ditemukan.
"Karena menolak diautopsi jadi kita belum tahu penyebab korban meninggal. Tapi ada kemungkinan-kemungkinan itu," tegasnya.
Untuk diketahui, mahasiswi semester akhir berinisial, DW ditemukan meninggal di kamar kosnya di Jalan Kijang Utara, Gayamsari Semarang hari Senin (21/8) sekitar pukul 15.00 WIB.
Korban tiba di kosnya pagi hari diantar taksi online dari Klaten. Setelah turun dari taksi online ia langsung masuk ke kamar dan tidak keluar lagi. Sedangkan sopir taksi online masih menunggu.
Teman-teman kosnya sempat membantu mengetuk pintu namun korban tak kunjung keluar sehingga teman-temannya patungan membayar taksi itu skitar Rp 500 ribu. Sekitar pukul 15.00 WIB, teman kosnya curiga karena korban tidak keluar sehingga bersama pengelola kos mendobrak pintu dan menemukan korban sudah meninggal dan mulai kaku.
"Dia mahasiswi semester akhir di Jakarta. Dia masih koas," kata Hengky.
(ams/ahr)