Pengusaha Sound System Sidoharjo Wonogiri Ikut Upacara Bikin 'Horeg' Lapangan

Pengusaha Sound System Sidoharjo Wonogiri Ikut Upacara Bikin 'Horeg' Lapangan

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Kamis, 17 Agu 2023 15:00 WIB
Perangkat sound system horeg berjajar saat upacara HUT RI di Lapangan Sidoharjo, Wonogiri, Kamis (17/8/2023).
Perangkat sound system 'horeg' berjajar saat upacara HUT RI di Lapangan Sidoharjo, Wonogiri, Kamis (17/8/2023). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng
Wonogiri -

Upacara HUT RI yang digelar di Lapangan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri, sekilas tidak ada bedanya dengan upacara di tempat lain. Namun suasana upacara tersebut sangat meriah dengan adanya puluhan perangkat sound system 'horeg' di lapangan.

Sebelum upacara dimulai, panitia menyetel lagu-lagu perjuangan. Suaranya terdengar jelas dari luar lapangan dengan dentuman bass yang menggelegar.

Musik yang 'horeg' itu berasal dari sound system gantung dijejer di samping kanan-kiri panggung upacara. Setiap sound gantung diberi bendera merah putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Acara dalam upacara tersebut juga terasa lebih 'wah' dengan tata suara yang memang diatur oleh ahlinya. Ribuan peserta bisa mengikuti upacara dengan khidmat tanpa ada yang mengobrol karena suara mereka tertindas habis oleh perangkat pelantang suara itu.

Ketua Paguyuban Sound System Sidoharjo (Pastejo) Dwiono mengatakan ada 25 sound system yang turut hadir memeriahkan upacara HUT ke-78 RI di Sidoharjo. Namun di paguyuban itu ada 35 anggota yang semuanya berasal dari Sidoharjo.

ADVERTISEMENT

"Ini sound systemnya diparalel, kemudian disambungkan ke mixer utama. Ini kita hadir di upacara untuk kampanye sound system sekaligus memeriahkan HUT (RI)," kata dia usai upacara, Kamis (17/8/2023)..

Dwiono menuturkan jika semua anggota paguyuban yang hadir tidak meminta bayaran alias gratis. Hal ini bentuk sumbangan terhadap Sidoharjo di hari jadi ke-1 paguyuban Pastejo.

Sementara itu, Camat Sidoharjo, Sarosa merasa bangga depan pelaksanaan upacara pada tahun ini.

"Baru kali ini ada sound system (saat upacara). Mereka mendukung tanpa bayaran, kesadaran membantu kita. Acara karnaval nanti juga masih mendukung," Sarosa.

Ia mengatakan ada sekitar 8.000 orang yang mengikuti upacara. Mereka terdiri dari berbagai kalangan, seperti birokrasi, PKK, perguruan silat, organisasi dan masyarakat umum.

"Kekompakan dan partisipasi ini bentuk terimakasih kepada nenek moyang atas perjuangan memerdekakan Indonesia. Mereka bisa merasakan senang saat ini berkat perjuangan pahlawan," kata Sarosa.




(ahr/dil)


Hide Ads