Seorang warga Kecamatan Prambanan, Klaten, P (46) akhirnya bertemu keluarganya setelah 17 tahun menghilang. Sekian lama tak diketahui rimbanya, bapak dua anak tersebut bahkan sudah dibuatkan surat kematian sejak lama.
"Untuk surat kematian atau keterangan kematian itu ada. Itu diterbitkan pada zaman sekdes yang sudah purna atau perangkat yang sudah purna," jelas Camat Prambanan, Puspo Enggar Hastuti kepada detikJateng, Selasa (15/8/2023) siang.
Menurut Puspo, menurut informasi dari pemerintah desa, surat kematian itu untuk pendaftaran sekolah anaknya. Sebab setelah gempa 2006 yang bersangkutan meninggalkan rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu 2006 setelah gempa yang bersangkutan ini meninggalkan rumah dan tidak ada kabar beritanya. Sedang anaknya ada jenjang pendidikan yang harus dilalui, dan karena bapaknya tidak ada kabar dan tidak ditemukan, mungkin terus diterbitkan itu (surat kematian)," papar Puspo.
Pihak Kecamatan, lanjut Puspo, masih terus mencari titik terang warga tersebut. Dari hasil komunikasi dengan Kades Sengon, ada relawan yang sedang proses membuatkan KTP.
"Menurut informasi dari pemerintah desa melalui kepala desa, ini ada relawan yang sedang pembuatan KTP. Tapi untuk hasil perekaman kami menghubungi TKSK maupun relawan, " kata Puspo.
Puspo mengatakan dari komunikasi terakhir dengan Pemerintah desa, TKSK dan operator kecamatan P tidak tercatat di Prambanan. Yang bersangkutan tercatat warga Dusun Platar, Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan.
"Terakhir sebelum meninggalkan tempat tercatat sebagai warga Platar, Somopuro, Kecamatan Jogonalan. Pengurusan KTP oleh relawan sampai hari ini pun kami belum tahu apakah yang bersangkutan ini ber-KTP menjadi warga Desa Sengon atau Somopuro," pungkas Puspo.
Sebelum didampingi relawan, imbuh Puspo, sebenarnya TKSK Prambanan dan Jogonalan sudah berkoordinasi untuk mengurusnya. Tapi karena sudah didampingi relawan sepenuhnya dalam dampingan relawan.
"Tapi karena sudah didampingi relawan sepenuhnya dalam dampingan relawan dari Desa Sengon," sebut Puspo.
Kades Sengon, Kecamatan Prambanan, Agus Sumaryono menyatakan P saat pergi memiliki dua anak masih kecil. Saat pulang keluarganya juga masih mengenali.
"Keluarga masih mengenali. Tapi aslinya warga Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan, yang asli Desa Sengon itu keluarga istrinya," ungkap Agus kepada detikJateng.
Seperti diketahui, sebelumnya seorang warga Kecamatan Prambanan, Klaten, inisial P (46) disebut menghilang selama 17 tahun. Pria itu akhirnya pulang ke rumah setelah ditemukan oleh relawan.
Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Prambanan, Sri Wahyu Setyorini menceritakan, awalnya pada tanggal 5 Agustus 2023 dirinya dikontak relawan di Cikarang, Jawa Barat.
"Relawan tersebut kakaknya perangkat desa. Kemudian menghubungi saya menceritakan soal P tersebut dan kami koordinasikan untuk pemulangan," kata Rini, sapaannya, kepada detikJateng, Selasa (15/8).
(aku/apl)