Suatu fosil gading gajah purba ditemukan di daerah Ngebung, Sragen. Apa itu fosil? Simak informasinya berikut ini.
Fosil gading gajah purba tersebut digali dari lahan milik warga setempat. Setelah berhasil digali, diketahui panjang fosil tersebut mencapai 3,25 meter.
"Tadi dari hasil tersebut diketahui panjangnya 3,25 meter," kata PJ Penyelamatan Temuan dan Imbalan Monitoring Situs Terpadu Sangiran, Suwita Nugraha, Selasa (1/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suwita mengatakan fosil gading gajah itu baru bisa dilihat di kedalaman 60 cm setelah digali oleh tiga orang dari Museum Ngebung. Saat ini masih akan dilakukan penggalian untuk mengambil fosil gading tersebut.
"Kondisi fosilnya agak rapuh, nanti digali lagi. Kita lanjutkan untuk mengambil fosil tersebut," ucapnya.
Akan tetapi, apa itu fosil? Mengapa gading gajah purba itu disebut sebagai fosil? Berikut penjelasan lengkapnya.
Apa yang Dimaksud dengan Fosil?
Mengutip laman Kemdikbud, fosil adalah semua sisa, jejak, ataupun cetakan dari manusia, hewan dan tumbuhan yang telah terawetkan dalam suatu endapan batuan dari masa prasejarah yang telah berlalu. Dengan kata lain, fosil adalah sisa makhluk hidup yang hidup ribuan tahun lalu dan mengeras seperti batu.
Fosil mempunyai bentuk yang mirip dengan tulang binatang atau sisa tumbuhan masa kini tetapi umumnya lebih berat. Fosil umumnya lebih berat daripada tulang karena selama fosilisasi terjadi pergantian senyawa organik di dalam tulang dengan mineral-mineral di sekitar tempat pengendapannya.
Warna fosil pada umumnya lebih gelap dari tulang atau tumbuhan segar karena telah mengalami proses fosilisasi yang panjang. Untuk mengetahui dengan pasti apakah suatu tulang telah menjadi fosil atau belum, perlu dilakukan analisis unsur tulang tersebut lebih lanjut.
Tulang hewan/sisa tumbuhan disebut fosil apabila tulang atau tumbuhan tersebut sudah tidak mempunyai senyawa organik di dalamnya. Selain itu, suatu benda dapat disebut sebagai fosil jika memenuhi sejumlah syarat lainnya, yaitu:
- Merupakan sisa organisme
- Terawetkan secara alamiah
- Umumnya berbentuk padat atau keras
- Mengandung kadar oksigen dalam jumlah sedikit
- Umurnya lebih dari 10.000 tahun
Bagaimana Proses Pembentukan Fosil?
Proses pembentukan fosil disebut sebagai fosilisasi. Fosil dapat terbentuk akibat beberapa peristiwa berikut:
1. Penggantian (replacement) zat pada bagian yang keras dari organisme seperti cangkang.
2. Petrifaction, bagian lunak dari batang tumbuhan diganti oleh presipitasi mineral yang terlarut dalam air sedimen.
3. Karbonisasi, daun atau mineral tumbuhan yang jatuh ke rawa terhindar dari oksidasi dan diubah menjadi cetakan karbon tanpa mengubah bentuk asalnya.
4. Percetakan, pada saat diagenesa sisa binatang atau tumbuhan terlarut sehingga tercipta rongga seperti cetakan yang bentuk dan besarnya sama dengan benda aslinya.
Apa Saja Contoh Fosil?
Dikutip dari laman Digital Atlas of Ancient Life, secara umum fosil terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu ada fosil batu biasa yang terbentuk dalam batu ambar. Kemudian fosil yang paling umum adalah kerangka yang tersisa seperti cangkang, gigi dan tulang. Fosil jaringan lunak, yaitu fosil yang sangat jarang ditemukan.
Ada pula hewan atau tumbuhan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada yang disebut sebagai fosil hidup. Beberapa fosil hidup antara lain, ikan coelacanth dan pohon ginkgo. Fosil hidup juga dapat mengacu kepada sebuah spesies hidup yang tidak memiliki spesies dekat lainnya atau sebuah kelompok kecil spesies dekat yang tidak memiliki spesies dekat lainnya.
Itulah serba-serbi fosil mulai dari pengertian, proses pembentukan hingga contohnya. Semoga bermanfaat, Lur!
(apl/apl)