Tim SAR gabungan masih mencari keberadaan delapan penambang yang terjebak air di lubang galian emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas. Memasuki hari keempat proses pencarian, sudah ratusan relawan yang terlibat.
Meski begitu, kondisi medan yang sulit dan air yang tak kunjung surut masih menjadi kendala bagi tim SAR gabungan untuk memasuki lubang yang kedalamannya diperkirakan mencapai 60 meter.
Kepala Basarnas Cilacap selaku pemimpin dalam operasi SAR kali ini, Adah Sudarsa mengatakan pada hari keempat ini ada tambahan jumlah personel dari pasukan elite Basarnas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kekuatan personel bertambah dengan datangnya 1 tim dari Basarnas Special Group (BSG). Jumlahnya 10 personel," kata Adah melalui keterangan tertulis, Sabtu (29/7/2023).
Rencana operasi hari ini yaitu membagi tim SAR gabungan ke dalam 6 kelompok kerja. Mereka akan bertugas di masing-masing titik yang diduga menjadi penyebab rembesan air.
"Sektor kerja di antaranya di titik galian Bogor dengan menggunakan 5 pompa air submersible. Di galian Dondong menggunakan 2 pompa air submersible. Di Sumur 1 menggunakan 2 pompa air submersible. Di Sumur 2 menggunakan 1 pompa air submersible," papar Adah.
"Di Bendungan Sungai menggunakan 1 pompa air submersible. Di Galian Majenang menggunakan 2 pompa air submersible," imbuhnya.
Dengan adanya tambahan personel dari BSG, hingga pagi ini total sebanyak 220 relawan ikut terlibat dalam operasi SAR pencarian delapan penambang yang terjebak air itu. Mereka dari Kantor SAR Cilacap, Basarnas Special Group (BSG), Kantor SAR Semarang, Kantor SAR Yogyakarta, TNI, POLRI, Instansi Pemerintah Provinsi dan Daerah, Organisasi Masyarakat, Mapala dan masyarakat setempat.
"Semoga hari ini mendapatkan kemudahan serta kelancaran dalam proses evakuasi dan selalu diberikan kesehatan kepada seluruh unsur SAR yang terlibat," pungkas Adah.
(dil/dil)