Bolehkah Puasa 11 Muharram Tanpa Puasa Tasua dan Asyura? Ini Hukumnya

Bolehkah Puasa 11 Muharram Tanpa Puasa Tasua dan Asyura? Ini Hukumnya

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 28 Jul 2023 16:00 WIB
happy muslim family ready for Iftar or breaking fast meal in Ramadan.
Bolehkah Puasa 11 Muharram Tanpa Puasa Tasua dan Asyura? Ini Hukumnya. Foto: iStock
Solo -

Ada tiga puasa yang dianjurkan pada bulan Muharram. Tiga puasa tersebut ialah puasa Tasua, puasa Asyura, dan puasa 11 Muharram. Kapan puasa 11 Muharram? Bolehkah puasa 11 Muharram tanpa puasa Tasua dan Asyura? Berikut ini hukum dan penjelasannya.

Tiga Puasa Sunah Muharram

Dalam artikel 'Sunnah Puasa Muharram, Boleh Pilih Tiga Jenisnya' di laman NU Online, berikut tiga puasa sunnah yang dianjurkan pada bulan Muharram:

1. Puasa paling utama di bulan Muharram adalah puasa di hari kesepuluh beserta satu hari sebelum dan sesudahnya, yaitu tanggal 9 dan 11.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Puasa di hari kesembilan dan kesepuluh.

3. Puasa di hari kesepuluh saja.

ADVERTISEMENT

Berdasarkan SKB 3 Menteri, tanggal 1 Muharram 1445 H jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023. Dengan demikian, puasa 11 Muharram jatuh pada Sabtu besok tanggal 29 Juli 2023.

Penjelasan Puasa Asyura dan Tasua

Dalam artikel 'Puasa Tasu'a dan Asyura' karya KH. Dr. Fuad Thohari, MA di laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI) dijelaskan bahwa puasa Tasua dan puasa 'Asyura dilaksanakan tiap tanggal 9 dan 10 Muharram.

Menurut anggota Komisi Fatwa MUI Pusat itu, Rasulullah menyampaikan bahwa berpuasa pada 10 Muharram bisa mengampuni dosa-dosa selama satu tahun. "Puasa 'Asyura dapat menghapuskan dosa-dosa kecil setahun yang lalu," (HR Muslim).

Fuad Thohari menerangkan, Asyura artinya bilangan atau tanggal 10. Puasa Asyura ini dilakukan Rasulullah beserta keluarga dan kerabatnya sebelum turun perintah puasa wajib Ramadhan. Tiap menjelang hari Asyura, Rasulullah selalu mengingatkan sahabat dan kerabatnya untuk berpuasa.

Namun suatu hari sahabat mendapati hari Asyura bertepatan dengan hari agung milik kaum Nasrani dan Yahudi, maka sahabat hendak mengurungkan niat berpuasa di hari Asyura tersebut.

Mendengar keresahan sahabat, Rasulullah bersabda, sebagaimana dikutip dalam kitab 'Riyadhus Sholihin : 701' :

ΩˆΨΉΩ† Ψ§Ψ¨Ω† ΨΉΨ¨Ψ§Ψ³ رآي Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨΉΩ†Ω‡Ω…Ψ§ΨŒ Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ: Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ Ψ±Ψ³ΩˆΩ„ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ - Ψ΅Ω„Ω‰ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ ΨΉΩ„ΩŠΩ‡ ΩˆΨ³Ω„Ω…: Β«Ω„ΩŽΨ¦ΩΩ†Ω’ Ψ¨ΩŽΩ‚ΩΩŠΨͺُ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ Ω‚ΩŽΨ§Ψ¨Ω„Ω Ω„Ψ£ΩŽΨ΅ΩΩˆΩ…ΩŽΩ†Ω‘ΩŽ Ψ§Ω„ΨͺΩ‘ΩŽΨ§Ψ³ΩΨΉΩŽΒ». Ψ±ΩˆΨ§Ω‡ Ω…Ψ³Ω„Ω….

"Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan".

Namun belum sempat melaksanakan puasa Tasu'a, Rasulullah sudah wafat. Meski demikian, hadis di atas menjadi landasan adanya pelaksanaan sunnah berpuasa pada hari Tasu'a yakni pada tanggal 9 Muharram, tepat 1 hari sebelum puasa hari Asyura.

Hukum Puasa 11 Muharram Tanpa Puasa Tasua dan Asyura

Dalam artikel 'Hukum Puasa Asyura Tanpa Puasa 9 dan 11 Muharram' oleh Alhafiz Kurniawan di NU Online disebutkan, bagi mazhab Syafi'i puasa Asyura saja tanpa diiringi puasa sehari sebelum dan sesudahnya tidak masalah.

وفي Ψ§Ω„Ψ£Ω… Ω„Ψ§ Ψ¨Ψ£Ψ³ Ψ£Ω† ΩŠΩΨ±Ψ―Ω‡ (أي Ω„Ψ§ Ψ¨Ψ£Ψ³ Ψ£Ω† ΩŠΨ΅ΩˆΩ… Ψ§Ω„ΨΉΨ§Ψ΄Ψ± ΩˆΨ­Ψ―Ω‡

Artinya, "(Di dalam kitab Al-Umm, tak masalah hanya mengamalkan puasa Asyura saja) maksudnya, agama tidak mempermasalahkan orang yang hanya berpuasa 10 Muharram saja (tanpa diiringi dengan puasa sehari sebelum dan sesudahnya)," (Lihat Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I'anatut Thalibin, Kota Baharu-Penang-Singapura, Sulaiman Mar'i, tanpa catatan tahun, juz II, halaman 266).

Dengan penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa melaksanakan puasa 11 Muharram tanpa diawali dengan puasa Tasua dan Asyura juga diperbolehkan. Semoga bermanfaat, Lur!




(dil/apl)


Hide Ads