Evakuasi 8 Penambang Emas di Banyumas, Tim SAR Kerahkan 6 Pompa

Evakuasi 8 Penambang Emas di Banyumas, Tim SAR Kerahkan 6 Pompa

Anang Firmansyah - detikJateng
Kamis, 27 Jul 2023 13:02 WIB
Upaya evakuasi 8 orang terjebak di tambang ilegal Banyumas, Kamis (27/7/2023).
Upaya evakuasi 8 orang terjebak di tambang ilegal Banyumas, Kamis (27/7/2023). Foto: Anang Firmansyah/detikJateng
Banyumas - Delapan penambang masih terjebak di lubang galian emas ilegal di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas. Upaya evakuasi dilakukan dengan mengerahkan enam pompa berdaya sedot besar.

Pantauan detikJateng, tim SAR gabungan yang terdiri dari polisi, TNI, BPBD, dan Basarnas Cilacap, masih berupaya untuk menyedot air dari lubang galian tersebut. Sebab debit air yang bisa disedot tidak berkurang signifikan.

"Masih tinggi, itu baru bisa turun sekitar 2 meter. Kita pompa dari pukul 02.30 WIB tadi. Makanya kita mau lihat level terendahnya berapa. Jangan sampai nanti kita hisap nanti naik lagi. Kita upayakan untuk pengeringan sumur," kata Kepala Kantor Basarnas Cilacap, Adah Sudarsa kepada wartawan, Kamis (27/7/2023).

Selain itu pihaknya juga melakukan upaya pembendungan air yang berasal dari Sungai Datar. Lokasi sungai ini berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

"Ada dua tahap, kemungkinan banyak. Misal saja air masuk dari sungai. Karena lokasi dekat dengan sungai. Jadi kita mencari alternatif lain (upaya pembendungan)," terangnya.

Adah juga menjelaskan saat ini pihaknya juga mendapat bantuan enam alat pompa berdaya hisap tinggi. Hal ini sebagai upaya agar air bisa segera surut.

"Kita dapat tambahan peralatan alkon (alat pompa) 6 unit diusahakan untuk menghisap. Kita berharap debit air dapat berkurang," jelasnya.

Adah juga mengaku mendapat bantuan personel dari pasukan elite TNI. Namun hingga saat ini belum ada opsi penyelaman yang dilakukan.

"Kita datangkan pasukan elite dari TNI kita meminta masukan dari mereka untuk melaksanakan operasi. Untuk sementara belum ada tim yang masuk, karena melihat tempat yang sempit tidak memungkinkan masuk ke dalam, sangat risiko," pungkasnya.


(ams/apl)


Hide Ads