Pemprov Jateng Angkat 13.302 Guru Honorer Jadi Tenaga PPPK Sejak 2021

Pemprov Jateng Angkat 13.302 Guru Honorer Jadi Tenaga PPPK Sejak 2021

Sukma Nur Fitriana - detikJateng
Selasa, 25 Jul 2023 22:30 WIB
Pemprov Jateng Angkat 13.302 Guru Honorer Jadi Tenaga PPPK Sejak 2021
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Sejak 2021 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) tercatat mengangkat 13.302 orang guru tidak tetap (GTT) atau guru honorer SMA/SMK/SLB baik negeri maupun swasta menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pengangkatan tersebut dilakukan lewat perekrutan tahun 2021 tahap 1 dan tahap 2, serta tahun 2023.

Dari jumlah tersebut, tercatat sebanyak 8.812 merupakan GTT sekolah negeri. Sedang total GTT SMA/SMK/SLB negeri pada tahun 2020 sebanyak 12.777 orang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Uswatun Hasanah mengatakan untuk SMA negeri sederajat pada pengangkatan PPPK tahun 2021 tahap 1 ada 5.116 guru, PPPK tahap 2 ada 744 orang, dan PPPK pada tahun 2023 sebanyak 2.952 guru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan demikian total GTT sekolah negeri yang masuk dalam PPPK ada 8.812 orang," kata Uswatun dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7/2023).

Dia menambahkan saat ini guru honorer SMA sederajat negeri yang tersisa berjumlah 3.965 guru. Diperkirakan jumlah guru yang tersisa tersebut kemungkinan bisa tersaring menjadi tenaga PPPK secara bertahap.

ADVERTISEMENT

"Bisa tahun depan, tahun depannya lagi hingga tahun depannya lagi. Mudah-mudahan tidak terlalu lama waktunyalah nanti bisa terangkat semua GTT kita," terangnya.

Sementara itu, Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Nasikin menambahkan untuk pegawai tidak tetap (PTT) SMA/SMK/SLB negeri ada sebanyak 8.531 orang. Sedangkan dengan jumlah PTT yang masuk menjadi PPPK tahun 2021 tahap 1 sebanyak 117 orang, PPPK di tahap 2 sebanyak 18 orang, dan total sisa PTT saat ini 8.396 orang.

Dia mengatakan tingginya kebutuhan guru di Jateng menjadi hal yang melatarbelakangi pemerintah gencar melakukan seleksi PPPK. Mengingat, pendidikan merupakan hal yang penting untuk menciptakan generasi emas.

"Guru kita yang PNS, ini kan belum mencukupi untuk memenuhi sejumlah 640 sekolah negeri, baik itu SMA, SMK, maupun SLB. Nah untuk memenuhi itu tahun 2020 itu kan banyak dari GTT. Karena enggak ada pengangkatan PNS untuk guru, maka GTT yang men-support pendidikan," ucapnya.

Nasikin menerangkan di tahun 2021 sampai tahun 2022 ada pengangkatan ASN dari PPPK. Para GTT ikut bersaing mengikuti seleksi menjadi PPPK. Harapannya dengan kegiatan ini para guru yang diterima menjadi PPPK maka akan mengalami peningkatan kesejahteraan.

Dia memaparkan melihat jumlah guru yang secara makro kebutuhan tenaga pendidik di Jateng untuk SMA/SMK dan SLB negeri sudah mencukupi. Karena itu, belum ada rencana penambahan guru.

"Hitung-hitungan jam mengajar dari 24 jam sampai 40 jam dengan total guru PPPK ditambah jumlah kita PNS itu sudah di angka 35 ribuan guru yang berstatus ASN," terangnya.

Dia melanjutkan dari jumlah tersebut, pihaknya juga telah menghitung dengan jumlah jam seluruh Jawa Tengah. Hasilnya menunjukkan masih di angka kisaran 31-32 jam per minggu.

"Artinya, angka ini masih di range (rentang) jumlah jam mengajar sesuai dengan Permendikbud nomor 15 tahun 2018 adalah 24 jam sampai dengan 40 jam/minggu," pungkasnya.

(akd/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads