Salah satu penumpang KA Brantas Jakarta-Blitar yang mengalami kecelakaan di Madukoro, Kota Semarang masih dirawat di rumah sakit. Korban tersebut mengalami dislokasi tulang pada kaki.
Kasat Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi, mengatakan penumpang perempuan yang tidak disebutkan namanya itu terkejut, ketika ada hentakan dan kobaran api akibat benturan kereta yang ia tumpangi dan truk tronton, Selasa (18/7) malam.
"Dari keterangan sementara yang kita minta, karena kaget ya ada api, kondisi panik di situ jadi penumpang diteriaki untuk turun, ini kan ibu-ibu lompat sekian meter dari situ mungkin pas lompat kakinya tidak tepat. Jadi kakinya mengalami dislokasi dan masih dirawat di RS Kariadi. Kita ajak ngobrol semalam, kondisi bisa diajak komunikasi. Korban hanya satu itu," kata Yunaldi di kantornya, Rabu (19/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu terkait sopir truk, HS dan kernet S yang sudah menyerahkan diri, kondisi mereka sehat dan kini masih dimintai keterangan. Sedangkan kondisi masinis dan asisten masinis juga disebut oleh pihak KAI secara fisik sehat.
Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana menjelaskan perawatan korban luka akan ditanggung oleh Jasa Raharja berdasarkan UU No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang. Adapun untuk jumlah santunannya sudah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No.15 Tahun 2017.
"Jumlah korban sementara yang teridentifikasi yaitu satu orang penumpang kereta api mengalami patah tulang. Saat ini sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kariadi Semarang dan kami telah menerbitkan surat jaminan perawatan sampai dengan maksimal Rp 20 juta sesuai ketentuan," ujar Dewi dalam keterangan tertulis, Rabu (19/7).
Diberitakan sebelumnya, sebuah truk yang mogok di perlintasan sebidang Jalan Madukoro, Semarang, tertabrak KA Brantas yang sedang lewat. Tabrakan itu menimbulkan ledakan api.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya ada satu orang korban yang terluka.
(ahr/rih)