Kegiatan Karya Bhakti Mandiri Klaten Bersinar (KBMKB) ke XVI di Klaten tahun 2023 dibuka di lapangan Desa Banyuaeng, Kecamatan Karangnongko, Klaten. Melalui kegiatan tersebut diharapkan pembangunan di Klaten semakin merata.
"Harapannya pembangunan cepat, merata di desa - desa. Memang yang menjadi sasaran KBMKB adalah desa- desa yang ada zona merahnya (kemiskinan)," jelas Bupati Klaten, Sri Mulyani usai menjadi inspektur upacara KBMKB ke XVI, Selasa (18/7/2023) siang.
Dijelaskan Sri Mulyani, KBMKB di Desa Banyuaeng merupakan kegiatan ke-16. Kegiatan KBMKB merupakan kegiatan yang sama jenisnya dengan TMMD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KBMKB ini sama dengan TMMD, antre dan desa-desa mengusulkan. KBMKB maupun TMMD terbukti sangat dirasakan dampak positifnya, baik pembangunan infrastruktur maupun penyuluhan dan kegiatan lainnya," papar Sri Mulyani.
Tahun 2023, terang Sri Mulyani, ada enam kegiatan TMMD dan KBMKB. Sejak dirinya menjabat sudah 16 kali diadakan kegiatan tersebut.
"Sudah ke 16 kali ini sejak saya menjabat bupati. Ini menjadi program unggulan pemerintah daerah," imbuh Sri Mulyani.
Fokus kegiatan KBMKB, imbuh Sri Mulyani masih pada pemerataan infrastruktur. Terutama kegiatan pembangunan jalan penghubung antar desa.
"Terutama jalan penghubung antar desa sehingga perekonomian meningkat," pungkas Sri Mulyani.
Pada kegiatan pembukaan KBMKB tersebut, Bupati Klaten menjadi inspektur upacara. Secara simbolis dilakukan penandatanganan kegiatan, penyerahan alat dan pemukulan gong. Hadir Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, Kapolres Klaten AKBP Warsono, jajaran Kodim, kejaksaan, pengadilan negeri dan Forkompimda.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemkab Klaten, Wahyuni Sri Rahayu menyatakan tahun ini TMMD ada tiga desa dan KBMKB ada tiga desa. Untuk pendanaan dari APBD.
"Untuk anggara KBMKB per kegiatan Rp 560 juta sumber APBD Kabupaten Klaten. TMMD per kegiatan Rp 375 juta dari APBD Kabupaten Rp 228 juta dan dari APBD Provinsi Jawa Tengah," kata Wahyuni kepada detikJateng.
(akn/ega)