SMP Swasta di Kudus Ini Cuma Terima 5 Siswa Baru Sejak 2020

SMP Swasta di Kudus Ini Cuma Terima 5 Siswa Baru Sejak 2020

Dian Utoro Aji - detikJateng
Selasa, 18 Jul 2023 14:25 WIB
SMP PGRI Jekulo Kudus terima 5 siswa baru PPDB 2023. Foto diunggah Selasa (18/7/2023).
SMP PGRI Jekulo Kudus terima 5 siswa baru PPDB 2023 (Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng)
Kudus - SMP PGRI Jekulo, Kabupaten Kudus, hanya mendapat lima siswa baru saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini. Kepala SMP PGRI Jekulo, Harry Susilo menyebut kejadian tersebut terjadi setiap tahun ajaran baru sejak 2020.

"Kalau di sekolah saya sedikit terus tidak ada kata banyak. Siswa baru ada lima, tahun lalu sama sekitar lima siswa," kata Harry lewat sambungan telepon kepada detikJateng, Selasa (18/7/2023).

Dia mengatakan pembukaan PPDB di SMP PGRI Jekulo dibuka lebih awal yakni sejak Maret 2023 lalu. Pendaftaran pun bisa lewat WhatApps dan berkas akan diambil ke rumah calon peserta didik.

"Ya memang sedikit, kebagiannya sedikit. Ini sudah lama," dia menjelaskan.

Harry mengatakan jumlah peserta yang sedikit bukan dampak karena zonasi. Menurutnya, peminat siswa ke jenjang SMP memang kurang.

"Tidak ada dampaknya (zonasi), memang bagiannya sedikit tidak masalah, karena kebagian itu sendiri," ujarnya.

Padahal, kata dia, pihak sekolah memberikan fasilitas yang baik siswa. Seperti seragam gratis hingga fasilitas penunjang seperti perpustakaan bagi siswa.

"Fasilitas lengkap, perpustakaannya. Kalau gratis, relatif tidak ada biaya tambahan," ungkap Harry.

Harry mengatakan saat ini jumlah peserta didik di sekolahnya untuk kelas 2 ada 10 siswa dan kelas 3 ada 15 siswa. Menurutnya, saat kenaikan kelas ada siswa dari sekolah lain yang pindah ke SMP PGRI Jekulo. Adapun jumlah guru ada sembilan orang termasuk kepala sekolah.

"Kelas 2 ada 10 siswa, kelas 3 ada 15 siswa. Di saya rezeki kelas 2 dan 3, itu pindahan. Lingkungan Jekulo yang pindah," ungkap dia.

Harry menambahkan peserta didik baru saat ini tengah masa pengenalan lingkungan sekolah.

"Ini MPLS, terus budaya sekolah. Ya memang namanya baru masuk tidak sampai siang, istilahnya pemanasan," pungkas Harry.


(ams/apl)


Hide Ads