Akun Twitter Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ditandai oleh netizen terkait jalan rusak di Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Selain itu akun Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga ikut ditandai.
Akun Twitter yang menandai Gibran itu adalah @bot_pemerintah (Pegawai Bea Cuakzzz). Dalam postingannya, akun itu menunjukkan foto kondisi jalan rusak disertai keterangan jalan.
Akun itu menulis "Twitter please do your magic Jalan menuju Dusun Tawing,Sono & Pakel desa ngadipiro, kec.Nguntoronadi kab.Wonogiri sudah rusak parah, sempat awal bulan ini dapat kiriman matrial,tapi malah diambil lagi (tidak jadi dikerjakan) Cc: @ganjarpranowo @LaporGub_ @gibran_tweet".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gibran pun membalas dengan mencuit "Apa salah saya?".
Menanggapi hal itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri, Bowo Dwi Hartono membenarkan jika jalan yang diposting di Twitter itu masuk di wilayah Wonogiri. Jalan itu merupakan ruas Jalan Desa Ngadipiro-Kelurahan Beji, Kecamatan Nguntoronadi.
"Statusnya jalan desa, itu menjadi wewenang desa setempat. Namun saat ini jalan itu sedang dalam proses pemindahan status, dari jalan desa menjadi jalan kabupaten," kata Bowo kepada wartawan, Jumat (14/7/2023).
![]() |
Ia mengatakan, DPU belum berani mengeluarkan anggaran jika jalan tersebut masih berstatus sebagai jalan desa. Sehingga saat ini pihaknya masih menunggu tahapan alih status ruas jalan tersebut.
"Nanti kita tindaklanjuti dengan paket kegiatan, sudah ada koordinasi bersama," ungkap dia.
Bowo mengatakan, tahapan alih status jalan itu bisa selesai pada tahun ini. DPU akan segera menindaklanjuti ajuan dari desa dan kecamatan setempat.
"Ruas jalannya panjang, termasuk di dusun yang disebutkan itu," kata Bowo.
Sementara itu, Camat Nguntoronadi, Endrijo Raharjo mengatakan ruas jalan itu merupakan jalan desa yang saat ini masih dalam proses alih status menjadi jalan kabupaten.
"Kerusakan jalan bervariasi. Sebenarnya ada pemeliharaan jalan di jalan itu tahun lalu. Kalau tanah desa kan tidak bisa (dikerjakan). Maka harus diproses terlebih dahulu. Kita juga sering edukasi ke masyarakat terkait status jalan-jalan itu," kata Endrijo.
Berdasarkan pantauan detikJateng di lokasi, kondisi atau kerusakan di ruas jalan tersebut berbeda-beda. Ada yang rusak ringan dan ada yang rusak cukup parah.
(rih/apl)