Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan berseloroh soal ketimpangan gara-gara laser pointer di Rakernas XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi). Ketua Apeksi Bima Arya menyebut Anies hanya guyon.
Anies semula bicara soal manajemen pengelolaan kebijakan publik saat dia menjabat Gubernur DKI. Anies bicara soal pentingnya gagasan, narasi, dan karya.
"Dan kami ketika mendapat tugas mengelola di Jakarta, pada waktu itu kami selalu sampaikan ada 3 level di dalam manajemen pengelolaan kebijakan publik. Satu gagasan, diturunkan dalam bentuk narasi supaya bisa dipahami oleh semua, sehingga visi itu diketahui secara sama, simetris, oleh semua. Lalu ketiga adalah eksekusi, karya," kata Anies di Makassar, dilansir detikNews, Jumat (14/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu ketika menjadi 3 kata, katanya adalah gagasan, narasi, karya, tidak ada karya tanpa gagasan, tidak ada karya tanpa narasi. Sehingga apapun yang dilakukan bisa dicari asal muasalnya dan dicari penjelasannya. Itu yang kami sampaikan di sini adalah beberapa hal terkait dengan gagasan," lanjut Anies.
Anies lalu menunjukkan potret wilayah Indonesia di malam hari dalam sebuah layar dan meminta laser pointer kepada panitia untuk menunjang presentasinya. Namun, saat menggunakan alat itu rupanya pointer itu tidak berfungsi.
Anies sempat mengotak-atik pointer tersebut namun gagal. Anies pun menyentil soal ketimpangan di acara ini.
"Kelihatannya ada ketimpangan juga Pak, di sini, Pak. Coba dilihat dulu," ujar Anies yang menyerahkan kembali laser pointer tersebut.
Anies kemudian melanjutkan pemaparannya. Laser pointer tersebut kemudian diberikan kembali oleh seseorang yang ikut mengurusi acara tersebut.
"Jadi kalau Bapak Ibu perhatikan... ah oke, sip. Ternyata ketimpangan pengetahuan pengelolanya," ujar Anies.
Anies yang melanjutkan pemaparannya kembali bermasalah dengan laser pointer tersebut. Seorang pria berbatik lengan panjang kemudian menyerahkan laser pointer yang baru kepada Anies. Laser pointer ini tampak berfungsi.
Dalam pemaparannya, Anies menyebut kota-kota di Jawa terlihat terang dibanding kota lain di luar pulau Jawa. Anies menyebut hal ini sebagai ketimpangan.
"Ketika kita lihat kota kota ini, di Jawa pailng terangnya itu Jakarta, Surabaya, begitu masuk Sumatera titik-titik kecil, Kalimantan titik-titik kecil. Ini yang lebih ramai itu di Serawak, ini di Malaysia. Sampai di kawasan Timur, gelap. Saya tidak menggunakan statistik, nggak pakai statistik nih, pakai ilustrasi ini aja, listrik yang nyala di malam hari. Dari situ terlihat ketimpangan yang luar biasa," ujar Anies.
Respons Bima Arya
Ketua Apeksi Bima Arya menyebut duduk permasalah pointer yang disinggung Anies. Dia menyebut Anies meminta pointer sejak di ruang tunggu. Namun, saat Anies menggunakan alat itu di panggung rupanya laser pointer itu tidak menuju ke pemaparan presentasi.
"Ketika di panggung pointer yang diminta oleh Mas Anies kelihatannya nggak nembak ke screen, dugaan kami sebetulnya itu masalah posisi saja, karena ini kan pointer baru, jadi mungkin belum dicoba di ini gitu," tutur Bima saat dihubungi hari ini.
"Dugaan kita ya. Sebetulnya nggak ada yang salah, nggak ada masalah pointer itu, cuman kelihatannya entah salah posisi, entah salah itu jadi nggak (bisa sampai layar)," sambungnya.
Bima Arya mengatakan Anies kemudian menggunakan laser pointer yang disiapkan timnya sendiri. Wali Kota Bogor ini menyebut ketimpangan yang disampaikan Anies hanya guyonan.
"Jadi, sebetulnya yang diguyonkan oleh Mas Anies itu, itu lucu lah menurut saya. Itu soal teknis saja di lapangan, karena panitia kan pasti berusaha untuk melayani semua dengan sebaik-baiknya. Kita siapkan screen, kita mintakan power point dan tim Mas Anies sangat siap dengan presentasi dan yang lain, sama semua tim juga menyiapkan," tutur Bima.
Bima menegaskan kasus ini hanya permasalahan teknis. Dia menyebut fasilitas rata disiapkan untuk semua narasumber.
"Nggak ada, nggak ada, nggak sejauh itu (ketimpangan), kita siapkan sama untuk semua. Soal teknis aja, karena mungkin menurut saya sebetulnya pointer yang disiapkan panitia juga nggak ada masalah. Cuma kan kadang-kadang kalau kita posisinya nggak pas, atau mencetnya kurang pas, itu nggak kena gitu," tutupnya.