Nestapa Bocah di Bringin Semarang Dibakar Anak SMP hingga 3 Kali Operasi

Round-Up

Nestapa Bocah di Bringin Semarang Dibakar Anak SMP hingga 3 Kali Operasi

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 14 Jul 2023 05:30 WIB
Neglected lonely child against the white wall.  Little girl crying in the corner. Violence concept.
Ilustrasi bocah perempuan dibakar di Semarang. Foto: iStock
Solo -

Anak perempuan berusia 7 tahun di Desa Pakis, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, diduga dibakar oleh tetangganya yang masih SMP. Akibatnya, bocah itu mengalami luka bakar parah sehingga harus dioperasi tiga kali. Dia juga mengalami trauma berat.

Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka mengatakan peristiwa itu diketahui terjadi pada Kamis 24 Juni lalu. Namun, pihaknya baru mendapat laporannya. "Saat ini sudah ditangani oleh unit PPA Sat Reskrim," kata Achmad dalam keterangannya, Kamis (13/7/2023).

Sementara itu Kasi Humas Polres Semarang Iptu Pri Handayani mengatakan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) sudah memintai keterangan pihak keluarga korban hingga kepala dusunnya. Adapun korban belum bisa dimintai keterangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita juga sudah mengundang psikolog dan Dinas Sosial untuk bisa melakukan pemeriksaan terhadap korban yang sampai saat ini masih mengalami luka dan dia masih merasakan sakit. Hingga hari ini kami masih belum bisa mendapatkan keterangan (korban)," ujarnya.

Korban diduga dibakar oleh tetangganya yang masih bersekolah di SMP. Penasihat hukum korban, M Arif Maulana menyebut korban dibakar saat sedang jajan di warung dekat rumahnya.

ADVERTISEMENT

"Dia dicegat terduga, kemudian dibakar. Mungkin rambutnya dulu yang dibakar kemudian merembet, saat itu bajunya juga tipis," kata Arif saat dihubungi. Dia menyebut terduga pelaku diperkirakan berusia 12 tahun. "Informasinya baru masuk SMP," jelasnya.

Arif pertama kali mendampingi korban pada Sabtu (8/7). Saat awal bertemu, korban sudah menjalani dua kali operasi. "Kemarin saya ketemu dia, terakhir tiga kali menjalani operasi. Kondisinya memang parah," terangnya.

Belum lama ini, dokter menyarankan operasi yang ketiga kali. Korban mengalami luka bakar di area paha hingga punggung. "Lukanya dari belakang lutut, pantat, sampai punggungnya," jelasnya.

Selain mengalami luka fisik korban juga mengalami trauma berat. Korban disebut selalu berteriak saat jendela rumahnya dibuka.

"Saya kalau ngomong nggak tega juga, jadi anak ini itu sering teriak-teriak kalau, kan jendelanya ada dua, kalau yang satu dibuka itu dia teriak-teriak takut dilihat (terduga pelaku)," ucap Arif. Dia mengaku belum tahu motif pelaku membakar korban.

"Kalau itu (perundungan) kita belum tahu, tapi maaf, korban ini kan dari keluarga miskin, sekarang ada informasi berkembang di masyarakat kalau terduga itu tidak melakukan. Jadi di dusun itu menganggap korban membakar tubuhnya sendiri. Kan nggak mungkin," kata Arif.

Arif menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian. Dia juga sudah meminta pendampingan kepada Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan Kabupaten Semarang. "Ini kita tinggal tunggu tindak lanjutnya saja," pungkasnya.




(dil/dil)


Hide Ads