3 Orang Kena HIV Usai Facial Vampir di Salon Spa AS

3 Orang Kena HIV Usai Facial Vampir di Salon Spa AS

Tim detikHealth - detikJateng
Rabu, 12 Jul 2023 11:50 WIB
Blood sample positive with sexually transmitted diseases: HIV, HBV, HCV, Syphilis
3 Orang Terinfeksi HIV Usai Facial Vampir di Salon Spa AS (Foto: Getty Images/iStockphoto/jarun011)
Solo - Tiga orang dilaporkan terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) usai menjalani facial vampir di spa Albuquergue, New Mexico, Amerika Serikat (AS). Ketiga klien spa ini terinfeksi HIV setelah menjalani perawatan facial vampir.

Dilansir detikHealth dari Columbia Skin Clinic, Rabu (12/7/2023), facial vampir juga dikenal sebagai facial plasma-rich protein (PRP). Facial ini merupakan jenis prosedur kosmetik menggunakan darah pasien sendiri untuk mengurangi munculnya garis wajah dan kerutan serta memudarkan kerusakan akibat sinar matahari.

Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sedikit darah dari pasien. Selanjutnya bagian darah yang kaya protein dan trombosit dipisahkan lalu dimasukkan kembali ke kulit melalui microneedling. Prosedur ini melibatkan banyak tusukan kecil di dahi dan pipi atau dengan menyuntikkan darah ke dalam kulit seperti filler.

Hasil Investigasi Departemen Kesehatan New Mexico

Berdasarkan hasil investigasi Departemen Kesehatan New Mexico temuan infeksi HIV yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan layanan facial vampir yang disediakan di spa tersebut. Para pasien yang diduga tertular HIV ini diketahui menjalani perawatan pada tahun 2018-2019.

"Sangat penting bagi kami untuk menyebarkan berita dan mengingatkan orang-orang yang menerima segala jenis suntikan terkait layanan yang disediakan di spa untuk datang untuk tes (HIV) gratis dan rahasia," kata dokter Laura Parajon yang merupakan Wakil Sekretaris DOH, dikutip dari Insider.

Departemen Kesehatan New Mexico juga memberi tahu orang-orang lainnya yang sempat mendapat layanan injeksi, seperti facial vampir atau botox di spa tersebut, bahwa mereka kemungkinan berisiko terkena infeksi yang ditularkan melalui darah seperti HIV dan hepatitis C.

Spa tersebut kini kabarnya sudah ditutup pada September 2018. Kemudian pemilik spa, Maria Ramos de Ruiz, dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara pada Juni 2022.




(ams/apl)


Hide Ads