.webp)
Salah satu harapan umat Islam ketika menunaikan ibadah haji adalah berhasil melaksanakan haji yang mabrur. Simak ciri-ciri haji mabrur menurut Rasulullah berikut ini.
Mengutip laman NU Online, haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh orang yang sudah mampu atau telah memenuhi segala persyaratannya. Menunaikan ibadah haji juga dapat diartikan sebagai jihad di jalan Allah dengan mencurahkan segala harta, tenaga dan meninggalkan keluarga untuk memenuhi panggilan-Nya di Tanah Haram.
Orang-orang yang melaksanakan haji berharap mendapatkan haji yang mabrur karena balasan haji mabrur adalah surga, sebagaimana hadis riwayat Al-Imam Ahmad dari Jabir bin Abdullah, bahwasanya Nabi SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
اَلْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ له جَزَاءٌ الا الْجَنَّـةَ
Artinya: "Haji mabrur tidak ada imbalan lain baginya kecuali surga."
Apa Itu Haji Mabrur?
Mengutip laman Kanwil Kemenag Kalteng, haji mabrur adalah ibadah haji yang diterima Allah karena hajinya dilakukan dengan baik dan benar. Untuk mencapai haji mabrur, jemaah haji harus memenuhi semua syarat, rukun, dan wajib haji.
Selain itu, sunnah-sunnah haji juga harus dipahami, termasuk hal-hal terlarang yang wajib dijauhi. Akan tetapi, persoalan mengenai diterima atau tidaknya ibadah haji umat secara mabrur tetap ditentukan oleh Allah SWT. Wallahu'alam.
Ciri-ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah
Mengutip laman NU Online, predikat mabrur merupakan kebijaksanaan Allah SWT yang disematkan kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Akan tetapi, seseorang yang dapat meraih haji mabrur memiliki ciri-ciri tersendiri.
Rasulullah SAW pernah menjelaskan ciri-ciri bagi setiap orang yang mendapatkan predikat mabrur atas hajinya. Penjelasan tersebut disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya.
قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: "إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ
Artinya: "Para sahabat berkata, 'Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?' Rasulullah menjawab, 'Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian'."
Dijelaskan pula dalam hadits yang dikutip Imam Badrudin Al-Aini dalam Umdatul Qari-nya.
سئل النبي ما بر الحج قال إطعام الطعام وطيب الكلام وقال صحيح الإسناد ولم يخرجاه
Artinya: "Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, 'Memberikan makanan dan santun dalam berkata'. Al-Hakim berkata bahwa hadits ini sahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim."
Dari penjelasan dua hadits tersebut dapat diketahui bahwa sebagian dari tanda mabrurnya haji seseorang ada tiga, yaitu:
- Santun dalam bertutur kata (thayyibul kalam).
- Menebarkan kedamaian (ifsya'us salam).
- Memiliki kepedulian sosial, yaitu mengenyangkan orang lapar (ith'amut tha'am).
Itulah tiga ciri-ciri haji mabrur yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat, Lur!
(sip/sip)
