Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi aksi sekelompok orang mengatasnamakan Aliansi People Power Indonesia di Kota Solo yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berikut pernyataan Hasto yang menyinggung kinerja Jokowi.
Mengutip detikNews, Hasto membandingkan aksi yang terjadi di Jogja. Dia menilai aksi itu mengedepankan kekuatan untuk menjaga keutuhan NKRI, menaati pergantian presiden lewat Pemilu, dan memiliki pemahaman soal Indonesia adalah bangsa bermartabat. Namun, Hasto menyebut aksi People Power di Solo tak memenuhi hal itu.
"Ya kita lihat hasilnya itu. Kita lihat hasilnya di Solo gimana. Kan usulnya yang nampak yang ditangkap oleh rakyat itu, yang muncul yang saya lihat malah ritual yang di Jogja itu," kata Hasto kepada wartawan di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Sabtu (8/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi yang ada adalah suatu power untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang ada suatu power untuk taat bahwa pergantian pemimpin itu melalui Pemilu, yang ada suatu power untuk menjaga kalau kita adalah bangsa yang bermartabat. Jadi syarat-syarat itu kan nggak terpenuhi," lanjut Hasto.
Hasto lantas membeberkan kinerja Jokowi selama menjadi pemimpin. Hasto menyebut kepemimpinan Jokowi adalah kepemimpinan yang merangkul bukan yang menggerakkan.
"Tapi yang kita lihat Pak Jokowi itu merangkul kepemimpinannya, kepemimpinan dengan prestasi, kepemimpinan dengan kinerja. Bukan kepemimpinan dengan menggerakkan sesuatu yang justru berdampak pada perpecahan bangsa," tuturnya.
"Kalau ada calon lain, monggo itu jalannya pada 14 Februari, jangan melakukan hal-hal yang bersifat destruktif. Untuk itu PDI Perjuangan juga terpanggil untuk menjadi kekuatan pemersatu yang ikut mengayomi masyarakat Indonesia," sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, sekelompok orang mengatasnamakan Aliansi People Power Indonesia melakukan aksi demo di depan Gedung Umat Islam, Kartopuran, Kota Solo, kemarin.
Pantauan detikJateng, Jumat (8/7), sejumlah spanduk dipasang di halaman gedung itu. Di antaranya bertulis 'Rakyat Wonogiri dukung gerakan people power', 'Rakyat Klaten dukung people power', dan 'Rakyat Sragen dukung people power'.
Ada pula spanduk bertulisan 'Turunkan Jokowi sekarang juga', 'Jokowi gagal urus bangsa', 'Usut tuntas ijazah palsu Jokowi', 'Kembalikan kedaulatan ke tangan rakyat', 'Turunkan dan adili rezim korup'.
Baca juga: Jokowi ke Jogja Lagi, Agenda Apa? |
Massa yang hadir dalam acara people power tersebut sekitar seratusan orang. Sebelum orasi, massa menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan membaca doa.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Koordinator lapangan aksi people power, Nurahman mengatakan bahwa aksi ini tidak perlu ditakuti. "Kalau di sini, cara sini cawe-cawe rakyat, people power nggak usah ditakuti," kata dia saat berorasi, Jumat (7/7).
Orasi lain disampaikan oleh pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Mega Bintang, Mudrick Sangidu. Ia mengatakan bahwa people power bisa digelar lagi di kemudian hari.
"Ya bisa digelar lagi, akan terus kami laksanakan," kata Mudrick, kemarin.
Simak Video "Video: Momen Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong Berpapasan di PN Tipikor"
[Gambas:Video 20detik]
(rih/rih)