Waspada Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa Tengah hingga Sore Ini

Regional

Waspada Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa Tengah hingga Sore Ini

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Sabtu, 08 Jul 2023 10:55 WIB
Banjir rob yang terjadi di Kecamatan Bonang, Demak, Jawa Tengah kondisinya semakin parah. Air laut yang mulai menggenai jalan-jalan kampung. Bahkan akses jalan menuju sekolah para anak-anak juga tidak luput dari genangan limpahan air laut tersebut.
Banjir rob di Demak, beberapa waktu lalu. Foto: Mochamad Saifudin/detikjateng
Semarang -

Warga Jawa Tengah yang berada di daerah pesisir utara diimbau untuk mewaspadai potensi banjir pesisir atau rob. Peringatan dini rob tersebut berlaku hari ini hingga pukul 15.00 WIB.

Bersumber dari PUSHIDROSAL dan publikasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas, dijelaskan aktifitas pasang air laut dapat memenuhi dinamika pesisir di wilayah Pantai Utara Jawa Tengah berupa banjir pesisir.

"Diprediksi terjadi pada tanggal: 08 Juli 2023 (Pukul 11.00-15.00 WIB) di wilayah Pesisir Utara Jawa Tengah," kata BMKG dalam keterangannya, Sabtu (8/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak dari fenomena tersebut berpotensi mengganggu transportasi di perairan termasuk aktifitas petani garam dan perikanan darat. Masyarakat diminta waspada dan selalu pantau informasi maritim.

"Hal ini dapat berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktifitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan. Masyakarat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari banjir pesisir serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Terkait ketinggian gelombang laut, masuk dalam. Kategori sedang yaitu setinggi 1,25 meter hingga 2,5 meter. Hal itu dapat terjadi di perairan Kalimantan Tengah Bagian Barat, laut Jawa Bagian Tengah, perairan Karimunjawa, perairan Jepara, perairan Pati - Rembang, perairan Brebes-Pemalang, perairan Pekalongan-Kendal, perairan Semarang - Demak.

"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 4 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan umumnya bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 8-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian Selatan, Laut Banda, Perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru," tulis BMKG.

Selain itu disebutkan saran keselamatan dalam kondisi tersebut yaitu memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).




(dil/dil)


Hide Ads