Sebab Bangkai Titanic Tak Mungkin Diangkat dari Dasar Laut

Internasional

Sebab Bangkai Titanic Tak Mungkin Diangkat dari Dasar Laut

Tim detikINET - detikJateng
Senin, 03 Jul 2023 13:54 WIB
Bangkai kapal Titanic
Bangkai kapal Titanic. Foto: Atlantic Productions/Magellan
Solo -

Ada sejumlah alasan kenapa kapal Titanic yang karam pada tahun 1912 tidak diangkat ke permukaan. Dilansir detikINET yang mengutip dari Insider, Senin (3/7/2023), berikut beberapa sebab bangkai kapal yang ditemukan pada tahun 1985 itu tetap berada di dasar laut.

Titanic sebagai Permakaman

Dikutip dari detikINET, tragedi tenggelamnya Titanic menewaskan sekitar 1.500 orang. Ditemukan lebih dari 300 mayat saat kapal itu tenggelam. Sedangkan korban lain tidak pernah terlacak karena tenggelam bersama kapal atau diduga tersapu arus bawah laut.

Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris pun sepakat menjadikan bangkai Titanic sebagai situs memorial sehingga harus dipelihara dan dibiarkan alias tidak diangkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) mengakui situs bangkai Titanic sebagai memorial maritim," sebut NOAA, seperti dilansir detikINET.

RMS Titanic Inc yang memiliki hak penyelamatan kapal sempat berencana mengambil radio yang digunakan untuk melakukan panggilan darurat pada 2020. Namun, rencana itu memicu perdebatan. Sebab, ekspedisi itu dikhawatirkan dapat mengganggu sisa-sisa jasad manusia.

ADVERTISEMENT

Bagi sebagian orang, bangkai Titanic adalah penanda tragedi. Banyak keturunan dari penumpangnya yang meninggal menganggap bangkai kapal itu sebagai kuburan. Pada tahun 1987, penyintas Titanic Eva Hart menyebut mereka yang mengganggu situs itu sama seperti bajak laut dan burung bangkai.

Kondisi Titanic Memburuk

Setelah sekian lama berada di dalam laut, kapal Titanic yang dibangun dari ribuan pelat baja setebal 1 inch itu kondisinya memburuk. Arus laut dan korosi garam menyebabkan kerusakan di bangkai Titanic seiring waktu.

Selain itu, ada pula bakteri Halomonas titanicae yang memakan besi dan sulfur yang ada. Saat memakan besi kapal, bakteri itu membentuk rusticles yang terlihat seperti stalaktit yang menutupi kapal.

Rusticles adalah bentuk logam yang jauh lebih lemah dan cukup rapuh untuk berubah menjadi debu.

Mahalnya Biaya Pengangkatan

Penggemar Titanic yang ambisius memimpikan cara menaikkan bangkai kapal itu sejak dulu, ketika insinyur Charles Smith menyusun rencana memasang kabel elektromagnetik ke lambungnya dan perlahan mengangkat dengan mesin uap dan derek.

Tapi biayanya mahal, yaitu USD 1,5 juta saat itu atau sekarang di kisaran USD 45 juta, sekitar Rp 676 miliar. Menurut laporan The Atlantic, sebagai ilustrasi, mengangkat kapal pesiar Costa Concordia yang terbalik pada tahun 2013 menelan biaya USD 800 juta.

Padahal kapal Costa Concordia hanya terendam sebagian. Dengan demikian, mengangkat bangkai Titanic prosesnya jauh lebih rumit dan mahal. Sebab, bangkai Titanic berada di kedalaman 3.800 meter di Samudera Atlantik.




(dil/aku)


Hide Ads