Gempa Bantul magnitudo (M) 6,4 turut berdampak pada perjalanan kereta api (KA) di wilayah Daop 5 Purwokerto. Terdapat sejumlah kereta api yang terpaksa berhenti di beberapa stasiun.
Manajer Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro menjelaskan berdasarkan laporan yang diterima sedikitnya ada 10 rangkaian kereta api yang terpaksa harus berhenti.
"KA Bima berhenti di Stasiun Prupuk, KA barang berhenti di petak Slawi-Prupuk, KA Serayu berhenti di petak Notog-Purwokerto, Baturraden Ekspres jalan petak Notog-Purwokerto, KA Gaya Baru petak Karangsari-Patuguran, KA Senja Utama Yogyakarta di Stasiun Purwokerto," kata Kris melalui keterangan tertulis, Jumat (30/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu ada pula yang berhenti luar biasa di petak antara Stasiun Kroya dengan Kutoarjo.
"KA Sawunggalih berhenti di Stasiun Sumpiuh, KA barang di petak Gombong-Ijo, KA Kutojaya Utara di Stasiun Kebumen dan KA Kertanegara di Stasiun Kutoarjo," terangnya.
Menurutnya, pemberhentian luar biasa tersebut merupakan SOP yang diterapkan PT KAI jika terjadi gempa yang cukup besar. Hal ini untuk memastikan jalur yang dilewati aman.
"SOP kami bila terjadi gempa, semua KA berhenti untuk menunggu pemeriksaan jalur. Kita pastikan dahulu semua jalur aman dilewati KA pascagempa yang terasa," jelasnya.
Dirinya menjelaskan kereta tersebut berhenti dengan durasi kurang dari setengah jam setelah kondisi jalur dipastikan aman.
"Perintah KA harus berhenti 20.05 WIB dan jalan kembali 20.33 WIB. Pemeriksaan dilakukan di seluruh lintas Daop 5 Purwokerto," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 6,4 terjadi di Bantul, DIY. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Informasi tersebut disampaikan akun Twitter Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) @infoBMKG, Jumat (30/6/2023). Gempa terjadi sekitar pukul 19.57 WIB.
Pusat gempa berada di 86 kilometer barat daya Bantul, DIY. Gempa tersebut memiliki kedalaman 25 kilometer.
Hampir seluruh wilayah di Jateng-DIY merasakan gempa Bantul tersebut.
(rih/rih)