Sejarah Puasa Arafah: Wahyu Nabi Ibrahim-Khutbah Terakhir Rasulullah

Sejarah Puasa Arafah: Wahyu Nabi Ibrahim-Khutbah Terakhir Rasulullah

Santo - detikJateng
Senin, 26 Jun 2023 11:12 WIB
Memasuki 10 hari terakhir bulan suci ramadan, banyak orang berlomba-lomba mengejar pahala. Salah satunya kala ia menyambut Nuzulul Quran. Inilah potretnya. 

Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Quran dalam menyempurnakan ajaran Islam sebagai petunjuk umat manusia. Momen ini diperingati saat memasuki hari ke -17 Bulan Suci Ramadan.
Sejarah Puasa Arafah: Wahyu Nabi Ibrahim-Khutbah Terakhir Rasulullah (Foto ilustrasi / Pradita Utama)
Solo -

Salah satu amalan sunnah yang dilakukan oleh umat Islam di bulan Dzulhijjah adalah puasa Arafah. Simak sejarah puasa Arafah berikut ini.

Mengutip laman Universitas Muhammadiyah Surabaya, puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji.

Sama seperti puasa-puasa lainnya, puasa Arafah juga memiliki keutamaan tersendiri sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah bersabda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas." (HR Muslim).

Akan tetapi, bagaimana sejarah terciptanya anjuran untuk melaksanakan puasa Arafah? Berikut pembahasannya.

ADVERTISEMENT

Sejarah Puasa Arafah

Nabi Ibrahim Mendapat Wahyu

Mengutip laman UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, puasa Arafah berkaitan erat dengan peristiwa yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS. Saat itu pada tanggal 8 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim mendapat perintah melalui mimpi untuk menyembelih Nabi Ismail.

Kemudian pada tanggal 9 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim baru mendapat pengetahuan untuk menginterpretasikan ihwal mimpi itu. Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan hari Arafah, yaitu hari di mana Nabi Ibrahim mengetahui (arafa) cara untuk menafsirkan mimpinya dan melaksanakannya sesuai perintah Allah SWT.

Peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim tersebut merupakan kejadian luar biasa bagi Nabi Ibrahim pun sangat menegangkan. Oleh karenanya, umat Islam memperingati peristiwa pada hari tersebut dengan melaksanakan puasa Arafah.

Khutbah Terakhir Rasulullah

Dalam buku 'Sejarah Lengkap Rasulullah Jilid 2' (2012) oleh Ali Muhammad Ash-Shallabi dijelaskan bahwa Rasulullah menyampaikan khutbah terakhir beliau pada hari Arafah. Khutbah tersebut beliau sampaikan ketika sedang menunaikan ibadah haji yang disebut haji Wada.

Saat itu, Rasulullah menyampaikan khutbah di tengah Padang Arafah di hadapan ratusan ribu kaum muslim. Beliau menyampaikan tata cara, sunnah-sunnah, dan hukum-hukum ibadah haji.

Beberapa hukum haji tersebut yaitu mengenai hukum puasa di hari Arafah bagi orang yang menunaikan ibadah haji, cara mengurus jenazah orang yang mati dalam keadaan berihram, dan ketentuan mengenai boleh atau tidaknya menunaikan ibadah haji untuk orang lain.

Pelaksanaan Puasa Arafah

Hari Arafah adalah hari kedua dalam prosesi ibadah haji. Artinya, puasa Arafah dilaksanakan bertepatan dengan saat jemaah haji melakukan ibadah wukuf di Padang Arafah. Wukuf sendiri merupakan aktivitas berdiam diri di Arafah dalam keadaan ihram yang dilakukan sejak tergelincirnya matahari di hari Arafah sampai terbitnya fajar shadiq di hari Nahar.

Bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, disunnahkan untuk melakukan puasa Arafah karena dipenuhi keutamaan sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut.

"Rasulullah SAW ditanya keutamaan puasa Arafah, Nabi menjawab, 'Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang'." (HR. Muslim).

Mengutip laman Muhammadiyah, puasa Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Akan tetapi, maksud dari dihapusnya dosa-dosa ini ialah dosa-dosa kecil. Sementara dosa besar seperti zina, meninggalkan sholat, dan sebagainya harus melalui prosesi khusus terlebih dahulu seperti pertaubatan.

Demikian sejarah puasa Arafah, amalan sunnah yang berkaitan erat dengan Nabi Ibrahim dan pelaksanaan ibadah haji. Semoga bermanfaat!

Artikel ini ditulis oleh Santo, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(ams/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads