Seorang wanita di Jepang menjadi korban pertama di dunia yang meninggal pasca tertular virus Oz. Wanita itu diduga tertular dari gigitan kutu dan sempat didiagnosis pneumonia.
Dilansir detikHealth, Senin (26/6/2023), dikutip dari SCMP, wanita ini pergi ke institusi medis pada musim panas 2022 usai mengalami gejala, termasuk demam dan kelelahan, menurut pejabat pemerintah di prefektur dan Kementerian Kesehatan.
Wanita berusia 70 tahun ini awalnya didiagnosis mengidap pneumonia. Tapi setelah kondisinya memburuk, ia harus dirawat di rumah sakit. Apa yang ditemukan dokter membuat diagnosis mengarah kepada kemungkinan virus Oz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditemukan kutu yang membesar di paha kanan atasnya," sebut tenaga medis yang merawatnya.
Setelah dirawat inap sekitar 26 hari, nyawa wanita tersebut tidak tertolong. Ia meninggal dengan kondisi miokarditis, radang otot jantung.
National Institute of Infectious Diseases di Tokyo menyatakan sampai saat ini tidak ada vaksin untuk melawan virus Oz. Namun lembaga tersebut mengatakan bahwa terinfeksi virus belum tentu berakibat fatal, tetapi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan mengenai gejala dan bahayanya.
Virus Oz ditemukan di Jepang pada 2018 namun baru kali ini laporan kasus ditemukan pada manusia.
Virus ini pertama kali terdeteksi di kutu testudinarium Amblyomma yang ditemukan di prefektur barat Ehime.
"Virus Oz diperkirakan ditularkan melalui gigitan kutu," kata institut tersebut, dengan spesies yang ada di wilayah yang luas di Jepang.
Antibodi telah ditemukan pada monyet liar, babi hutan, dan rusa di prefektur Chiba, dekat Tokyo, prefektur pusat Gifu dan Mie, prefektur barat Wakayama dan Yamaguchi, dan prefektur barat daya Oita.
Dua pemburu di Yamaguchi juga dilaporkan positif antibodi, kata lembaga itu.
"Penting untuk menutupi kulit sebanyak mungkin saat memasuki area berumput agar Anda tidak digigit oleh kutu ini," kata seorang pejabat di Kementerian Kesehatan, Perburuhan, dan Kesejahteraan.
(rih/rih)