Gibran Sentil Event Dinas di Solo Mboseni, Disbudpar Hapus Sesi Sambutan

Gibran Sentil Event Dinas di Solo Mboseni, Disbudpar Hapus Sesi Sambutan

Tara Wahyu NV - detikJateng
Jumat, 23 Jun 2023 14:04 WIB
Gibran Rakabuming Raka di Solo, Kamis (22/6/2023).
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyentil event di Solo yang digelar oleh dinas terasa monoton dan terlalu banyak sambutan pejabat. Merespons sentilan itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo akan mengurangi sesi sambutan, termasuk menghapus sambutan dari Gibran dan pejabat.

"Yang jelas kalau mboseni (membosankan), iya. Sambutan-sambutan ada yang kita kurangi dan hilangkan. Yang banyak pidato kita perbaiki yang lebih kuat ya. Kemarin sudah, tapi mungkin dari banyak orang atau Mas Wali menilai masih bertele-tele," kata Kepala Disbudpar Solo, Aryo Widyandoko, Jumat (23/6/2023).

"Sambutan dari Pak Wali karena sudah tidak berkenan kita hapus, saya juga, dan biasanya dari penyelenggara," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aryo mengakui ada beberapa kendala dalam menyelenggarakan event di Solo, termasuk dalam hal kreator event dan jaringannya.

"Memang untuk event itu lebih kurang. Satu, soal kreator event siapa, kemudian jaringan bagaimana. Sifat dari event itu sendiri, kadang ada event memang pelestarian budaya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Iya itu beberapa kendala, sifat event itu sendiri. Yang memang untuk pelestarian misalnya karawitan, terus festival bocah, wayang bocah, dolanan anak, sifatnya pelestarian. Itu yang apa memang untuk kreativitas yang lain memang perlu usaha yang lebih," paparnya.

Soal upaya menggandeng kreator kreatif, Aryo mengaku itu sudah dilaksanakan. Namun, kata Aryo, kegiatan acara tersebut juga tidak bisa terlepas dari pendanaan.

"Sebenarnya sama prinsip soal jaringan yang dimiliki teman-teman, dan terutama pendanaan. Event bagus atau tidak, soal pendanaan sangat menentukan. Dana kita per event Rp 100 juta sampai Rp 200 juta," ungkapnya.

"Bisa sebesar itu pasti ada kerja sama dengan yang lain, ada event kecil itu misal Rp 10 juta. Itu sudah kita lakukan mungkin besarnya event tergantung jaringan yang dimiliki. Itu tadi hanya contoh Rp 100 juta dipakai untuk itu," pungkas Aryo.

Diberitakan sebelumnya, Gibran menyebut event di Kota Solo yang digelar dinas terasa monoton. Menurutnya, sudah saatnya event dinas ada penyegaran dan menggandeng pelaku industri kreatif.

Gibran mengatakan event-event dinas Kota Solo terlalu banyak sambutan pejabat. Menurutnya, event semestinya lebih berfokus pada acaranya.

"Banyak event di solo oleh dinas acara monoton, dengan ada acara seperti ini memberikan pecutan untuk termotivasi lagi. Kerjasama dengan orang kreatif, jadi event itu nggak mboseni (membosankan), nggak monoton tiap tahunnya. Event pariwisata tapi isinya pejabat-pejabat pidato," kata Gibran di Puro Mangkunegaran, Kamis (22/6).

Gibran mengaku tidak pernah hadir dalam acara yang mengharuskan dirinya memberikan pidato sambutan. Gibran juga mengaku jengah tiap diminta berfoto dengan gaya tangan mengepal.




(dil/aku)


Hide Ads