Seorang pria asal Kabupaten Demak berinisial NS mendatangi Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk meminta bantuan melepas cincin yang menyangkut di kemaluannya. NS sebelumnya sudah ke rumah sakit, tapi dia takut dengan risiko diamputasi.
Kejadian cincin tersangkut alat kelamin itu dialami NS pada Minggu (18/6) sore. Menurut keluarganya, NS iseng memasukkan cincin tersebut ke kemaluannya.
"Menurut kesaksian dari keluarganya, sekitar sore itu korban itu iseng-iseng memasukkan cincinnya itu ke alat kelaminnya," kata Komandan Tim 3 Rescue Damkar Kota Semarang, Abdul Rohman saat dihubungi wartawan, Selasa (20/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, lama kelamaan cincin tersebut justru tak bisa dilepas. Akibatnya, kemaluan NS pun bengkak.
"Jam 21.00 WIB itu dibawa keluarganya ke rumah sakit. Nah rumah sakit mau melakukan tindakan seperti operasi gitu," kata Abdul.
Abdul tak tahu persis tindakan yang akan diambil rumah sakit. Namun, keluarga NS bercerita bahwa rumah sakit menyatakan ada risiko kemaluannya diamputasi.
"Bilangnya operasi, tapi kalau terjadi sesuatu maksudnya kalau ada kendala-kendala lain atau infeksi atau apa bisa saja sampai diamputasi. Tapi kan keterangan awalnya cuma operasi, tapi kan kemungkinan terburuknya bisa diamputasi," jelas Abdul.
Mendengar itu, keluarga NS langsung berpikir ulang dan memilih mencari alternatif lain. Mereka juga direkomendasikan agar mendatangi Damkar.
"Langsung kita eksekusi sekitar 30 menit, kendalanya kan cincinnya itu sudah di pangkal alat kelaminnya, jadi agak susah untuk pemotongannya. Kita peralatannya menggunakan gerinda mini, jadi kita insyaallah safety lah untuk penanganan seperti itu," imbuhnya.
Abdul mengatakan, NS dan keluarganya saat itu datang dalam kondisi panik. Mereka datang pukul 05.00 WIB setelah sebelumnya mendatangi Pos Damkar di Karangawen dan di Pedurungan.
"Itu panik semua sih, kan dia datang sama keluarganya. Kan soalnya sebelumnya datang (ke Damkar, mereka) ke rumah sakit, dikasih tahu risikonya kaya gini. Ya keluarganya juga lebih panik karena kan kalau benar-benar dipotong kan kasihan, tapi kan ternyata kita bisa melepasnya," pungkasnya.
(dil/sip)