Pihak PT soal Curhat Subkontraktor Masjid Zayed Solo Belum Dilunasi Rp 150 Juta

Tara Wahyu NV - detikJateng
Jumat, 09 Jun 2023 18:17 WIB
Kuasa hukum PT Galang Insan Nusantara, Christiansen Aditya menunjukkan surat kuasa dari kliennya terkait curhat subkontraktor soal biaya proyek Masjid Sheikh Zayed Solo, Jumat (9/6/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Salah satu subkontraktor dari PT Galang Insan Nusantara di proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Ahmad Mustaqim (24) mengungkapkan belum mendapatkan bayaran penuh. Pihak PT Galang Insan Nusantara buka suara.

Kuasa hukum PT Galang Insan Nusantara, Christiansen Aditya, mengatakan pihaknya merasa keberatan dengan pernyataan Ahmad Mustaqim yang menjadi rekanan.

"Kami sangat keberatan atas apa yang telah disampaikan oleh saudara Ahmad. Klien saya menolak apa yang disampaikan Mas Ahmad senilai 150 juta itu, itu nggak ada dasarnya. Nilai 150 juta nggak ada. itu perhitungan dari klien kami. Klien kami ada bukti chat pembelian rekapan transfer," kata Christiansen kepada wartawan di kantornya, Jumat (9/6/2023).

Christiansen mengungkapkan bahwa beberapa pekerjaan yang dikerjakan oleh Ahmad seperti hand railing, ornamen kembang kawung, tidak sesuai dengan spek yang diminta oleh subkontraktor. Dirinya mengungkapkan untuk pengerjaan hand railing yang dikerjakan oleh Ahmad tidak sesuai dengan permintaan awal.

"Ada hand railing dan kembang kawung yang dikerjakan. Hand railing kata dia (Ahmad) katanya yang bisa mengerjakan. Hand railing, terus juga Mas Ahmad memberikan sampel kayu kepada klien kami, karena dirasa bagus dan harganya murah pihaknya mengiyakan," ungkapnya.

"Tapi kemudian tiba saatnya sudah deal dan barang datang ternyata sama pegawai klien saya kayunya bengkok dan jelek. Tapi dari Mas Ahmad bilang kalau nanti sudah dipasang akan diluruskan, akhirnya tetap dipasang," lanjutnya.

Namun, setelah terpasang dari pihak Waskita sebagai kontraktor dan pengawas mengatakan bahwa yang dipasang itu tidak sesuai. Karena tidak sesuai pekerjaan, kliennya mencari pihak lain untuk mendapatkan spek yang bagus sekaligus membongkar.

"Untuk biaya bongkar kemudian biaya beli baru butuh biaya tambahan juga. Mas Ahmad dulu juga sempat bilang kalau mau retur tapi butuh waktu, Namun nggak ada niatan untuk meretur, karena pada saat itu bersamaan mengerjakan kembang kawung dan railing minaret," tuturnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.




(rih/aku)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork