Artis Megan Fox mengaku tengah mengidap Body Dysmorphic Disorder (BDD). Kondisi itu membuatnya selalu merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuh yang dimiliki.
Dilansir detikHealth, bintang film Transformers itu menceritakan kondisinya dalam sebuah wawancara yang dilakukan bersama Sports Illustrated Swimsuit 2023. Aktris berusia 37 tahun ini mengakui saat bercermin pun, Megan Fox terkadang merasa tidak percaya diri.
"Saya menderita dysmorphia tubuh. Saya tidak pernah melihat diri saya seperti orang lain melihat saya. Tidak pernah ada titik dalam hidup saya dimana saya mencintai tubuh saya," kata Megan Fox, Mei lalu.
Lantas apa sebenarnya BDD ini? Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Aisha Sekar Lazuardini Rachmanie menjelaskan BDD sering disebut juga sebagai gangguan dismorfik tubuh. Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) yang menjadi panduan diagnostik utama para profesional kesehatan mental, BDD merupakan salah satu masalah yang ditandai oleh kekhawatiran yang berlebihan terhadap kekurangan atau ketidaksempurnaan dalam penampilan fisik individu.
Aisha mengatakan seseorang yang mengalami masalah ini memiliki persepsi yang terdistorsi terhadap penampilan mereka sendiri, meskipun mungkin tidak ada ketidaksempurnaan yang signifikan atau terlihat oleh orang lain.
"Individu dengan BDD biasanya sangat terobsesi dengan sedikit detail penampilan mereka, seperti bentuk wajah, ukuran hidung, bentuk tubuh, atau bagian tubuh lainnya. Mereka mungkin sering memeriksa penampilan mereka di cermin atau mencoba menyembunyikan 'kekurangan' mereka dengan cara tertentu, seperti mengenakan banyak make up atau pakaian tertutup," jelas Aisha dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Jumat (9/6/2023).
Dosen Fakultas Psikologi UGM ini mengatakan BDD berbeda dari kekhawatiran umum tentang penampilan tubuh. Individu dengan BDD cenderung memiliki pikiran yang persisten dan mengganggu terhadap diri mereka. Kondisi tersebut menyebabkan penderitaan yang signifikan dan dapat mempengaruhi perilaku dan fungsi individu.
Aisha menuturkan BDD rentan dialami oleh individu dengan riwayat keluarga yang menderita BDD atau gangguan kecemasan lain.
Selain itu ada beberapa faktor yang dapat memicu kerentanan tersebut yaitu pengalaman traumatis seperti pelecehan fisik atau verbal terkait penampilan. Lalu, faktor lingkungan dengan adanya tekanan budaya. Misalnya, norma penampilan yang tidak realistis atau fokus berlebihan pada penampilan fisik.
"Faktor-faktor tersebut dapat berkontribusi terhadap perkembangan BDD," terangnya.
Tanda-tanda Idap BDD
Aisha menyebut ada beberapa tanda yang mengarah pada BDD, di antaranya:
- Rasa khawatir secara terus-menerus dan berlebihan terhadap kekurangan yang mereka anggap ada pada penampilan fisik.
- Terlalu fokus pada bagian-bagian tubuh tertentu, seperti wajah, kulit, rambut, hidung, ukuran tubuh, atau bagian tubuh lainnya.
- Memiliki persepsi yang tidak akurat atau terdistorsi tentang penampilan.
- Kecenderungan melihat diri jauh lebih buruk daripada apa yang sebenarnya terlihat oleh orang lain. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketidakpuasan yang berlebihan.
- Sering bercermin atau menghindari cermin.
- Kecenderungan untuk menyembunyikan atau memperbaiki kekurangan yang dianggap ada dengan berbagai cara.
- Terobsesi untuk menggunakan makeup berlebihan demi menutupi seseuatu yang dirasa kurang walaupun mungkin tidak ada.
Apa dampak BDD? Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
(aku/sip)