Penemuan seorang nenek yang diketahui bernama Mbah Asmah di hutan Pekalongan membuat gempar. Bagaimana tidak, nenek 73 tahun itu diketahui sudah menghilang dari rumah di Kebun Jeruk, Jakarta Barat hampir dua bulan lamanya.
Beruntung, Asmah ditemukan warga warga dan polisi Pekalongan, saat terlantar di kawasan hutan di Pekalongan. Seperti apa lokasi penemuan mbah Asmah, berikut penelusuran detikJateng.
Hutan tempat ditemukannya mbah Asmah tergeletak itu bernama Sumampir. Lokasinya masuk wilayah Dukuh Sumampir, Desa Kesesi, Kecamatan Kesesi, Pekalongan. Hutan itu juga jadi saksi bisu, sejak kapan mbah Asmah memasuki wilayah hutan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Desa Kesesi Asma Kurniaji mengatakan, lokasinya cukup jauh dari permukiman warga terakhir di Dusun Sumpir. Berjarak sekitar 4 kilometer. Itu pun, harus dengan jalan kaki. Hal ini karena kendaraan roda dua tidak bisa melintasi, apalagi kendaraan roda empat.
Bahkan, menurut Asma lokasi temuan mbah Asmah, jarang ada warga yang melintas lokasi tersebut. Ini karena lokasinya jauh dan harus menyeberang dua sungai dan naik turun bukit.
"Itu seperti hutan, ya banyak pepohonan. Yang namanya hutan ya, di situ jarang dilalui orang. Hanya warga satu dua, itu pun tidak setiap hari," kata Asma Kurniaji, Kamis (8/6/2023).
Biasanya warga yang melintasi lokasi temuan tersebut hanya satu atau dua warga yang mencari dedaunan untuk pakan ternak dan itu pun tidak setiap hari.
"Lokasinya jauh sekitar empat kilometer. Kalau jalan kaki biasa, tidak terburu-buru ya satu jam perjalanan. Melintasi sungai dua kali, naik turun bukit,"imbuhnya.
Lokasinya yang jauh inilah maka jarang ada warga yang melintas. Beruntung, saat kejadian, ada warga yang melintas. Pencari dedaunan untuk pakan ternak, menemukan tubuh Nenek Asmah ini.
"Beruntung ada warga yang melintas dan mengetahui keberadaan Nenek Asmah ini. Alhamdulillah bisa selamat," kata Asma Kurniasih.
Saat ditemukan, tubuh mbah Asmah dalam posisi berbaring miring dengan tangan kirinya dijadikan bantal. Sandalnya diletakkan menjadi satu di depan lutut yang ditekuk dalam posisi terbaring miring.
Tidak jauh dari tempat mbah Asmah terbaring, ada botol air mineral tidak jauh juga ada bungkusan plastik putih. Mbah Asmah yang menggunakan pakaian daster batik warna biru kombinasi ini, nampak tertidur lemas. Posisinya membelakangi air sungai yang masih menggenang. Hal ini yang mengakibatkan pakaian nenek basah. Tubuhnya juga terkena sinar matahari siang.
(apl/sip)