.webp)
Revitalisasi studio musik Lokananta di Kota Solo sudah selesai dan akan dibuka untuk umum. Studio musik pertama di Indonesia itu akan kembali dengan wajah baru sebagai sentra kreativitas dan komersial bagi para musisi.
Direktur Utama Danareksa Yadi Jaya Ruchandi mengatakan Lokananta mulai digarap sejak November 2022. Menurutnya, Lokananta akan berfokus pada lima pilar bisnis.
"Lima pilar tersebut meliputi museum atau galeri, studio rekaman, arena pertunjukan atau amphitheater, area food and beverage, dan galeri UMKM," kata dia kepada wartawan di Lokananta, Jumat (2/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yadi mengatakan luas lahan yang direvitalisasi yakni 2,1 hektare. Namun dia enggan mengungkapkan besaran anggaran untuk revitalisasi tersebut.
"Untuk dana kita dari dana investasi, kita korporasi. Ada beberapa yang ditambahkan, tapi untuk museum karena cagar budaya tidak banyak yang diubah," ujarnya.
 Wajah baru Lokananta di Kota Solo usai direvitalisasi, Jumat (2/6/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng |
Yadi menjelaskan, lokasi yang ditambah yakni hanya lokasi food and beverage dan amphitheater.
"Karena ini cagar budaya jadi tidak banyak diubah. Ini yang masih kurang di live house, tapi satu dua bulan sudah selesai," paparnya.
Sementara itu, CEO Lokananta Wendi Putranto menyatakan akan menerapkan pendekatan baru. Sebab, studio musik Lokananta bukan hanya sebagai pabrik piringan hitam, tapi juga sentra kreativitas.
"Tidak hanya jadi perusahaan rekaman tetapi juga pola place making, akan jadi creative and commercial hub, pemberdayaan UMKM. Lokananta secara reguler juga akan kami tampilkan pertunjukan musik, seni budaya. Kami lakukan pelestarian seni budaya Indonesia," kata Wendi.
Dia menambahkan, Lokananta akan berkolaborasi dengan M Blic Grup sebagai operator. "Lokananta baru memiliki visi untuk menjadi Creative dan commercial hub bagi para musisi," ujarnya.
(dil/dil)
